Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Warga Sudah Curigai Kebejatan Jailani
Oleh : Gokli/Dodo
Selasa | 20-03-2012 | 15:08 WIB
rekonstruksi-cabul.gif Honda-Batam

Warga menyaksikan proses rekonstruksi pencabulan yang dilakukan oleh Jailani terhadap anak tirinya.

BATAM, batamtoday - Kejadian yang dialami Na (14) korban nafsu bejat sang Ayah tiri, Jailani (54) akhirnya terkuak. Namun, sebelumnya warga perumahan Hutatap sudah curiga melihat tingkah aneh keluaga Jailani yang tinggal serumah bersama anak tiri dan sangat tertutup dengan warga sekitar. 

Ketua RT02/RW15 Perumahan Hutatap, Sagulung, Seno mengaku sangat terkejut mengatahui salah seorang warganya menjadi korban nafsu bejat sang Ayah tiri. Sebelumnya, Seno juga sudah mulai curiga melihat tingkah Jalani terhadap Na yang tak memperbolehkan bergaul dengan warga sekitar dan sangat tertutup. 

"Bakan hanya Saya sudah banyak warga di sini yang curiga terhap tingkah keluarga Jailani. Tertup dengan orang lain dan Na juga dilarang ngobrol dengan remaja di perumahan ini," papar Seno saat ditemui batamtoday di kediamannya blok E/10, Selasa (20/3/2012). 

Seno mengatakan, selaku ketua RT dia sering memberikan bantuan uang yatim terhadap Na lantaran dia tahu kalau Na sudah tak punya ibu dan bapak, sementara ayah tirinya hanyalah seorang pekerja pengangkut barang di salah satu pelabuhan. 

"Saya sering beri uang yatim buat Na, namun tak pernah cerita apapun sama saya, bahkan kalau saya tanya Na diam saja," katanya. 

Walaupun banyak warga perumahan yang sudah curiga terhadap tingkah Jailani, kata Seno tidak terlalu dipermasalahkan, meskipun sebenarnya dia juga curiga. Tapi setelah kejadian ini terungkap kecurigaan warga akhirnya terbukti. 

"Syukurlah ini bisa terungkap, supaya tidak menjadi pergunjingan warga di sini. Mudah-mudahan polisi memberikan hukuman sesuai dengan perbuatannya," tutupnya saat menyaksikan polisi melakukan rekonstuksi di TKP. 

Masih kata Na, selama ini dia juga takut menceritakan kejadian itu kepada orang lain termasuk keluarga dekatnya lantaran diancam oleh Jailani. 

"Awalnya saya diancam tidak boleh cerita sama orang lain. Saya takut dibunuh dan tak diberikan uang makan," tambahnya. 

Saat ini, Jailani dan Na menjalani pemeriksaan di Mapolsek Sagulung. Kedatangan Na bersama dua orang anggota Polsek Sagulung ke TKP untuk mencari barang bukti lain. 

"Jailani sudah kami tangkap tadi subuh sekitar pukul 01.00 WIB. Sekarang diperiksa di kantor, kami datang mau ambil barang bukti dan lakukan rekonstruksi," ungkap salah seorang anggota Polisi yang datang ke TKP.