Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kantor Kesehatan Pelabuhan Berupaya Cegah Penyebaran Malaria di Karimun
Oleh : Wandy
Jum\'at | 24-05-2019 | 09:52 WIB
cegah-malaria.jpg Honda-Batam
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjungbalai Karimun, Bachtiar Agus Wijaya saat sosialisasi Surveilans Migrasi Malaria, Kamis (23/5/2019) sore. (Foto: Wandy)

BATAMTODAY.COM, Karimun - Cegah perkembangan malaria masuk ke wilayah Kabupaten Karimun, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Tanjungbalai Karimun melakukan berbagai upaya.

Salah satu upaya tersebut dengan dilakukannya pembersihan tempat-tempat yang dinilai bisa memicu perkembanganbiakan nyamuk dewasa seperti halnya Anopheles yang dapat menularkan malaria secara alami.

"Nyamuk tersebut jika sudah dewasa maka akan berpotensi besar menularkan penyakit malaria. Maka upaya pencegahannya dapat kita lakukan dengan membersihkan lingkungan, dan juga bisa melakukan survei nyamuk dewasa itu sendiri," kata Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjungbalai Karimun, Bachtiar Agus Wijaya, usai menggelar sosialisasi Surveilans Migrasi Malaria, Kamis (23/5/2019) sore.

Sambung Bachtiar, kawasan yang dijadikan sebagai objek pembasmian nyamuk-nyamuk tersebut seperti di Kecamatan Meral, Moro, Tanjungbatu, Parit Rempak, dan Karimun serta termasuk kawasan Pelabuhan Domestik.

"Hal tersebut harus kita lakukan sedini mungkin guna menetralisir agar daerah tersebut lingkungannya baik dan tidak menjadi sarang nyamuk anopheles yang merupakan salah satu jenis nyamuk penyebar malaria. Sehingga dapat memutus mata rantainya agat nyamuk tersebut tidak menjadi nyamuk dewasa," jelasnya.

Upaya pembasmian nyamuk tersebut, merupakan Program Eliminasi nyamuk malaria tahun 2020 yang dilakukan KKP Karimun yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun.

"Di mana Dinas Kesehatan Karimun melaksanakan radikasi dan kita pembasmiannya. Dan setiap tiga bulan dilakukan penelitian tempat perlindungan nyamuk, jika indikasi dari penelitian tersebut unfit maka tidak mengandung virus malaria. Akan tetapi jika terindikasi Fit maka bisa menularkan malaria dan segera dicegah agar tidak berkembang," katanya.

Bachtiar mengatakan, dalam kaitan upaya pencegahan perkembangbiakan nyamuk Kabupaten Karimun pernah meraih sebagai Kawasan Sertifikasi Eleminasi Malaria pada 2016 lalu tanpa adanya indikasi penderita malaria.

"Adapun Indikator perolehan itu yakni kasus malaria sudah di bawah 1 persen serta flat di bawah lima, dan tidak ditemukan indikasi penderita selama tiga tahun," tutupnya.

Editor: Gokli