Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

8 Masalah Kesehatan Berawal dari Hipertensi
Oleh : Redaksi
Sabtu | 18-05-2019 | 18:40 WIB
hipertensi-ils.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Tekanan darah yang normal seharusnya adalah 120/80 mmHg. Jika lebih dari angka tersebut, maka seseorang dikatakan berisiko mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Kondisi ini bisa terjadi ketika tekanan darah seseorang sudah mencapai 140/90 mmHg atau lebih, setelah melewati beberapa kali pemeriksaan. Jika tekanan darah tinggi tidak terkontrol, pembuluh darah dan organ dalam tubuh bisa rusak, sehingga menimbulkan komplikasi dari hipertensi.

Sayangnya, sebagian besar dari penderita hipertensi terkadang cenderung mengesampingkan naik atau turunnya tekanan darah tanpa dikontrol. Hal ini dikerenakan gejala dari hipertensi biasanya tidak langsung dirasakan dan dampaknya tidak terasa dalam jangka waktu pendek.

Padahal, jika dibiarkan terus-menerus hingga tidak terkontrol, penyakit ini akan menjadi awal dari banyak penyakit yang lebih serius.

Beberapa penyakit yang merupakan komplikasi dari hipertensi adalah sebagai berikut:

1. Gagal jantung

Saat tekanan darah tinggi, otot jantung akan memompa darah lebih keras agar dapat memenuhi kebutuhan darah ke seluruh organ tubuh. Hal ini membuat otot jantung semakin menebal, sehingga lambat laun jantung kesulitan memompa cukup darah.

Konsekuensinya dari kondisi ini adalah gagal jantung dengan gejala seperti sesak napas, mudah kelelahan, bengkak pada tangan, kaki, perut, dan pembuluh darah di leher.

2. Stroke

Stroke bisa terjadi akibat adanya gangguan aliran darah kaya oksigen ke sebagian area, misalnya karena ada sumbatan atau ada pembuluh darah yang pecah.

Penyumbatan ini terjadi karena adanya penumpukkan plak dalam pembuluh darah yang juga dapat dicetuskan oleh faktor risiko lain, yaitu tingginya kadar kolesterol dalam darah.

Pada orang yang punya hipertensi, stroke mungkin terjadi ketika tekanan darah terlalu tinggi, sehingga pembuluh darah di salah satu area otak pecah. Gejala stroke meliputi kelemahan anggota gerak, mati rasa pada wajah, kesulitan berbicara hingga kehilangan kesadaran, bahkan kematian mendadak.

3. Serangan jantung

Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan elastisitas pembuluh darah terganggu dan terjadi penebalan arteri dinding pembuluh darah arteri, disertai penumpukkan plak dalam pembuluh darah yang juga dapat disebabkan oleh tingginya kadar kolesterol dalam darah.

Kondisi demikian disebut aterosklerosis,yang menyebabkan penyumbatan pembuluh darah, sehingga jantung tidak mendapatkan cukup oksigen. Akibatnya, Anda bisa terkena serangan jantung. Gejala peringatan serangan jantung yang paling umum adalah nyeri dada mendadak dan sesak napas.

4. Aneurisma

Tekanan darah yang sangat tinggi dapat menyebabkan salah satu bagian pembuluh darah hilang elastisitasnya dan menonjol seperti balon, membentuk aneurisma.

Aneurisma ini biasanya tidak menyebabkan tanda atau gejala selama bertahun-tahun. Namun, jika aneurisma terus membesar dan akhirnya pecah, bisa mengancam nyawa.

5. Masalah ginjal

Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol juga dapat menyebabkan pembuluh darah di ginjal rusak dan terjadi penurunan fungsi. Hal ini kemudian dapat mengganggu fungsi ginjal dan menyebabkan penyakit ginjal kronis.

6. Masalah mata

Tak hanya bisa memengaruhi pembuluh darah di ginjal, tekanan darah tinggi juga bisa memengaruhi pembuluh darah di mata yangseharusnya bisa menyempit dan menebal akibat tekanan darah tinggi.

Pembuluh darah kemudian bisa pecah dan mengakibatkan kerusakan mata, mulai dari penglihatan kabur sampai kebutaan.

7. Sindrom metabolik

Sindrom metabolik merupakan kumpulan dari kelainan metabolisme dalam tubuh. Salah satu faktor risikonya adalah tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi yang disertai dengan kondisi kadar gula darah tinggi, kadar kolesterol tinggi dan lingkar pinggang besar, kondisi demikian dapat didiagnosis sebagai sindrom metabolik.

8. Demensia

Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol juga dapat menyebabkan perubahan aspek kognitif. Anda mungkin akan mengalami masalah dalam berpikir, mengingat, dan kurang fokus. Tanda-tandanya seperti kesulitan dalam mengingat kata-kata saat berbicara dan terlihat seperti kebingungan.

Hipertensi memang tidak dapat dikatakan sembuh, tetapi paling tidak bisa dikontrol agar tidak menjadi pintu masuk penyakit yang lebih serius. Dengan mengontrol tekanan darah anda secara rutin, maka risiko komplikasi yang akan ditimbulkan dari hipertensi pun akan semakin rendah.

Sumber: Klikdokter.com
Editor: Gokli