Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Banjir Ruli Tembesi Pandan Aran Batuaji

Pengembang Perumahan Minta Tenda Korban Banjir Dipindah, Warga Jadi Tak Nyaman
Oleh : Hendra
Rabu | 15-05-2019 | 08:04 WIB
tenda-pengungsi-banjir.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Tenda pengungsi korban banjir di Tembesi Pandan Aran, Batuaji. (Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Hampir tingga minggu tinggal di tenda pengungsian, warga Ruli Tembesi Pandan Aran, Kelurahan Kibing, Batuaji, yang menjadi korban banjir merasa terusik oleh pihak pengembang perumahan. Sebab, tenda yang mereka dirikan dituding menghalangi jalan kendaraan proyek pengembang tersebut.

Informasi yang dihimpin BATAMTODAY.COM di lapangan, pihak pengembang mempersoalkan tenda korban banjir itu. Mereka meminta agar tenda pengungsi dipindah.

Hal ini sempat dikatakan oleh Yeni, Wakil Ketua Tagana Forum Dinsos yang mendapatan informasi dari pihak warga. Dia mengatakan bahwa keberadaan tenda ini menjadi masalah tersendiri bagi pihak perusahaan, dikarenakan akses jalan mereka menuju proyek pengembangan ruko/perumahan menjadi terganggu.

"Alasannya ya karena menggangu akses jalan mereka," ujar Yeni, melanjutkan perkataan warga.

Yeni marasa hal ini sangat tidak berperi kemanusiaan. Kendati mereka sejauh ini terdata merupakan warga rumah liar (ruli) namun sejatinya mereka mengalami banjir tersebut dikarenakan drainase yang rusak akibat pembangunan akses jalan pihak pengembang.

"Saya hanya bisa berkata, ini demi kemanusiaan lo. Meski pun mereka dari warga Ruli," tuturnya, Selasa (14/05/2019).

Hal lainnya, saat pewarta mengkonfirmasi Kasi Perlindungan Sosial Korban Bencana (PSKB) dari Dinas Sosial (Dinsos), Dedy Suryadi di lokasi Ruli Tembesi Pandan Aran, Selasa (14/5/2019) siang mengatakan bahwa perihal permasalahan ini mereka hanya akan memberi sebatas laporan ke pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam.

Sejauh ini BATAMTODAY.COM masih belum mendapatkan konfirmasi dari pihak perusahaan, mengenai keluhan warga yang menjadi korban banjir tersebut.

Editor: Gokli