Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Haji Uma, Sosok Komedian yang Menjadi Bapak Para TKI Asal Aceh di Malaysia.
Oleh : Hendra
Minggu | 12-05-2019 | 19:04 WIB
haji_uma_tki_aceh.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Haji Uma (Batik) bersama para TKI asal Aceh di Malayisa (Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Haji Sudirman atau yang lebih dikenal dengan Haji Uma. Sosok satu ini sedang sangat disayangi oleh masyarakat Aceh. Baik di kampung halaman, di kampung orang, maupun negara tetangga.

Hal ini tidak jauh karena sepak terjangnya sendiri dalam membantu meringankan beban para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Aceh yang berada di Malaysia.

Mengawali karier sebagai seorang komedian di televisi lokal Aceh. Dengan kepiawaiannya mengibur Ia menjelma sosok birokrator jalanan. Membantu warga kelas bawah tak berada yang sedang dirundung masalah, terkhususnya TKI Aceh di Malaysia.

Awal kariernya di bidang politik cukup memberi kejutan tersendiri. Betapa tidak, pada Pemilu 2014 lalu awal langkahnya ke Senayan, banyak orang yang meragukan kredibelitas dan kapabelitasnya sebagai wakil rakyat.

Bahkan nyanyian sinis menggaung di Provinsi Aceh akan sosoknya yang identik dengan komedian. Kendati mendapatkan kritikan pedas dari beberapa orang, lambat laun Haji Uma menjawab segala keraguan.

Tak tanggung-tanggung sosok incumbent ini menurut beberapa info yang didapat kembali lagi melenggang ke kursi DPD RI di Senayan dengan raupan suara yang cukup banyak.

"Saya tidak mencari permasalah. Tetapi ketika permasalah itu saya lihat, saya tidak bisa diam dan harus mengambil langkah menyelesaikan. Saya memilih mengambil sikap, walau itu bukan bagian dari tugas pokok utama kita," ujar Haji Umat ketika diwawancara pewarta BATAMTODAY.COM, beberapa hari yang lalu.

Saat itu pewarta BATAMTODAY.COM bertemu dengannya pada hari Kamis (09/05/2019) malam di lokasi Pos Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (P4TKI) Batam.

Kehadirannya ke Batam hanya dengan satu tujuan. Bertemu 5 orang TKI asal Aceh yang terombang-ambing dan terdampar di laut Bintan selama 2 hari 2 malam.

Sebagai orang Aceh sendiri, Ia tidak bisa hanya mendengarkan kabar lalu diam tanpa ada keinginan membantu para TKI. Sore hari Kamis tersebut Ia langsung memesan tiket Jakarta - Batam dan mendarat pukul 16:00 WIB di Bandara Hang Nadim. Dan langsung menjumpai para TKI.

"Saya lakukan ini lebih pada edukasi ke pemerintah agar segera mengambil tindakan. Negara atau Pemprov yang seharusnya memiliki peran. Sudah seharusnya pemerintah memiliki mekanisme untuk menyelesaikan permasalahan TKI ini," ucap anggota komisi II DPD RI ini.

Ia membahkan, permasalahan TKI di luar negeri masih banyak, dan seperti lautan luas, kepada siapa mereka harus mengadu kalau bukan pemerintah sendiri.

"Jangan sampai kita membuat rakyat berpikiran bahwa negara tidak hadir di tengah mereka," lanjutnya.

Dalam hal ini, Ia menyampaikan bahwa semua harus dirangkum. "Dan bahwa kita (negara) harusnya membuat mereka merasa terlindungi," tutup sosok komedian berkacamata yang saat ini juga sedang terlibat dalam drama series ANTV dengan judul "Masjid yang Tak Dirindukan" itu.

Menilik langkah yang diambil Haji Uma, Melihat langkah yang diambil Volodymyr Zelensky dari Ukraina, dan sebuah candaan pun bergema. Selama bertahun-tahun, kita memilih orang-orang yang serius (di Pemilu) dan yang kita dapat cuma lelucon. Kenapa kita tidak memilih komedian sekalian dan lihat apa yang terjadi.

Editor: Surya