Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Inilah yang Jadi Alasan Arief Puyuono Minta Demokrat Diusir dari Koalisi
Oleh : Irawan
Minggu | 12-05-2019 | 11:04 WIB
arief_puyuono8.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Puyuono mengaku telah dimintai keterangan oleh Mahkamah Partai Gerindra terkait pernyataannya yang 'mengusir' Partai Demokrat dari Koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Koalisi Indonesia Adil Makmur. Arief mengaku telah menjelaskan alasannya berbicara demikian kepada Dasco.

"Ya klarifikasi saja ke Pak Dasco (Sufmi Dasco Ahmad, Anggota Mahkamah Partai Gerindra, red) kalau memang sikap Ketum SBY selama kampanye bukan nambah produktif suara Prabowo-Sandi, malahan mendiskreditkan Prabowo-Sandi," kata Poyuono kepada wartawan, Sabtu (11/5/2019) malam.

Poyuono mengungkit surat Ketum PD Susilo Bambang Yudhoyono terkait kampanye akbar Prabowo-Sandi di GBK beberapa waktu lalu. Poyuono secara terang benderang mengaku keberatan dengan sikap SBY kala itu.

"Seperti saat kita kampanye di GBK dibilang kampanye kita eksklusif yang hanya dihadiri umat muslim dan dikesankan seperti acara keagamaan. Padahal, umat muslim yang hadir di GBK menunaikan salat subuh dan zikir memang mereka banyak datang dari malam sebelum kampanye dimulai jam 8 pagi. Masa umat muslim menjalankan ibadahnya sebelum ikut menghadiri kampanye dibilang kampanye eksklusif, padahal ya di siangnya ada acara doa bersama umat beragama," ungkap Poyuono.

Waketum Partai Gerindra itu memandang Demokrat tak serius memenangkan Prabowo-Sandi. Karena itu dia ingin PD keluar dari Koalisi Indonesia Adil Makmur.

"Kedua ya, tidak serius memperjuangkan dan mengkampanyekan Prabowo-Sandi serta kadernya tidak solid mendukung Prabowo-Sandi. Jadi ya buat mereka tetap berada di Koalisi Adil Makmur. Padahal kita sudah baik hati mau menerima mereka masuk Adil Makmur. Itu aja saya omong ke Pak Dasco," ucap Poyuono.

Editor: Surya