Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Warga Jemaja Rindukan Listrik 24 Jam
Oleh : Emmi/Dodo
Jum'at | 16-03-2012 | 15:01 WIB

ANAMBAS, batamtoday -  Warga kecamatan Jemaja hingga saat ini masih belum dapat merasakan adanya penerangan listrik 24 jam padahal wilayah mereka berada di kecamatan. Selain merupakan pusat kecamatan warga juga menilai kurangnya perhatian dari pemerintah apalagi Kabupaten Kepulauan Anambas merupakan penghasil gas bumi yang sangat dibanggakan bangsa ini.

"Dari dulu kita sangat merindukan adanya listrik siang malam namun hingga sekarang keinginan tersebut belum tercapai padahal kita dengar anggaran untuk Kabupaten kita tergolong besar dibanding kota lainnya yang ada di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri)," ujar Syamsudi, salah satu warga Jemaja kepada batamtoday, Jumat (16/3/2012). 

Syamsudi juga menambahkan, warga juga sudah sering mendengar janji mulai dari kepemimpinan Bupati Natuna, Daeng Rusnadi (saat belum pemekaran) bahwa Kecamatan Jemaja akan diterangi listrik 24 jam namun hingga saat ini belum juga terlaksana. Dirinya juga mempertanyakan dana CD (community development) beberapa perusahaan raksasa yang mengelola gas selama 37 tahun. 

"Dari dulu sejak jaman pak Daeng jadi Bupati Natuna karena saat itu kita belum pemekeran untuk Jemaja sudah dijanjikan akan hidup listrik selam 24 jam tapi apa yang terjadi hingga kini masyarakat belum bisa merasakannya. Apalagi daerah kita merupakan penghasil gas yang tidak kita ketahui berapa penghasilan dari perusahaan pengelola tapi kemana dana CD-nya selama ini, memang kita ketahui ada juga perusahaan yang memberikan perhatian, apa sudah seimbang dengan gas yang dikeluarkan dari daerah kita sebagai penghasil sudah lebih dari puluhan tahun," katanya. 

Syamsudi juga menambahkan jika selama ini walaupun listrik hanya 12 jam namun belum sepenuhnya berjalan normal karena malam juga masih sering listrik padam. Manurutnya warga pernah mempertanyakan kepada pihak PLN namun alasannya bahan bakar yang terbatas."Pernah saat malam lampu mati kita tanyakan ternyata solar habis kita juga heran katanya jatah solar untuk Jemaja terbatas inilah yang kita keluhkan selama ini apalagi tahun ini APBD kita Rp1,1 triliun namun untuk menikmati listrik 24 jam saja kita tidak bisa," katanya.