Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kecewa Belum Diterima DPRD Batam

Karyawan Puri Garden Hotel Lakukan Aksi Berseri
Oleh : Andri Arianto
Selasa | 25-01-2011 | 10:16 WIB

Batam, batamtoday - Puluhan karyawan Puri Garden Hotel kembali menggelar unjuk rasa di depan Hotel Puri Garden, Nagoya, Selasa 25 Januari 2011 sekitar pukul 09.00 WIB, karena hak-hak mereka tetap tidak digubris pihak manajemen hotel.

Demo karyawan Puri garden Hotel ini menjadi berseri, karena pihak manajemen juga terus mempertunjukan taringnya dengan tidak menggubris aksi, bahkan menolak melakukan dialog dengan karyawanya sendiri.

Dalam catatan batamtoday, demo hari ini adalah aksi yang ketiga kalinya. Aksi sebelumnya dilakukan pada Rabu 19 Januari 2011 dan Sabtu 22 Januari 2011.

Dalam aksi itu para karyawan meneriakan yel-yel dan mencerca sikap manajemen yang arogan dan menolak menerima mereka untuk melakukan dialog. Aksi mendapat pengawalan cukup ketat dari aparat kepolisian yang berjaga-jaga di depan pintu lobbi hotel.

Hal yang dituntut karyawan Puri Garden Hotel adalah transparansi pihak manajemen soal pembagian uang pelayanan (services) sebesar 2 (dua) persen dari total service setiap bulannya.

Hal lain adalah wanprestasi pihak manajemen hotel yang akan mengangkat 16 karyawan kontrak dengan masa kontrak satu tahun, menjadi karyawan tetap.

"Sampai sekarang nasib ke 16 karyawan tersebut tidak jelas," ujar salah seorang pengunjuk rasa.

Ade Rohman, Ketua Pimpinan Unit Kerja (PUK) Federasi Serikat Pekerja Pariwisata (FSPP)-SPSI, kepada batamtoday mengatakan, selain tuntutan yang bersifat normatif, para pendemo juga mengecam moralitas pihak manajemen yang bersikap sewenang-wenang dan arogan kepada karyawanya sendiri.

"Padahal hotel ini bisa beroperasi, dan para tamu bisa dilayani kan karena kami, tamu saja tidak arogan, kenapa manajemen arogan sekali. Mereka pikir mereka siapa?!" tandas Ade Rohman.

Ade juga menyatakan kekecewaanya atas sikap Komisi IV DPRD Batam yang membidangi Ketenagakerjaan, yang sampai saat ini belum juga memberi waktu kepada karyawan Puri Garden Hotel untuk mengadukan nasib mereka kepada para anggota dewan yang terhormat itu.

"Mereka (DPRD Batam, red) juga kurang memperhatikan kami, sehingga kami harus demo lagi dan demo lagi," ungkap Ade.

Tentang tudingan tersebut, Ketua Komis IV DPRD Batam, Riki Indrakari mengatakan bahwa, pihaknya sebenarnya sudah menjadwalkan pertemuan dengan karyawan Puri Garden, namun sayang terpotong oleh kasus PT Drydock.

"Tidak betul, kami perhatikan koq nasib rekan-rekan di Puri Garden Hotel, ini hanya masalah penjadwalan. Nanti segera mereka dan pihak manajemen akan kami undang untuk duduk bersama," ujar Riki.