Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pewarta Foto Batam Raih Juara II

Tanoto Foundation Umumkan Pemenang Tanoto Photo Competition
Oleh : surya
Kamis | 15-03-2012 | 13:00 WIB
Foto_1.JPG Honda-Batam

Anis Efizudin, pemenang I Tanoto Photo Competition (kiri) sedang menjelaskan tentang foto yang dimenangkannya kepada Sihol Aritonang, Ketua Pengurus Tanoto Foundation (tengah) dan Furiyanti, Communications Director Tanoto Foundation (kanan)

JAKARTA, batamtoday - Tanoto Foundation menggelar Tanoto Photo Competition bagi pewarta foto dari media lokal dan nasional. Dalam periode 2 bulan, panitia telah menerima lebih dari 150 foto yang berasal dari pewarta foto di berbagai wilayah di Indonesia.

Dari 150 lebih karya foto itu akhirnya  para juri antara lain Arbain Rambey, Darmaningtyas dan Sinartus Sosrodjojo, memilih empat foto sebagai pemenang dalam Tanoto Photo Competition 2012 yang mengambil tema' Perjuangan Mengenyam Pendidikan.

Juara pertama disabet Anis Efizudin, pewarta foto Antara (Magelang) dengan judul Mendayung Asa. Sedangkan juara kedua diraih Andri Mediansyah, Pos Metro (Batam) dengan judul Mendayung Asa. Sementara Ichwan Prihantoro dari Radar Solo (Solo) dengan judul Angkutan Banjir meraih juara ketiga, dan P Raditya Mahendra Yasa, Kompas (Jakarta) meraih juara IV dengan judul Berangkat Sekolah

Sihol Aritonang, Head Tanoto Foundation di Jakarta, Rabu (14/3) mengatakan, melalui foto-foto ini ternyata  masih terlihat banyak sekali keterbatasan pada akses menuju pendidikan yang berkualitas, terutama di daerah terpencil. "Melalui Tanoto Photo Competition, kami bermaksud untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap permasalahan pendidikan di Indonesia dengan isu-isunya yang sangat kompleks melalui medium foto yang ditayangkan oleh media, sehingga kita bisa bersama-sama mencari solusi atas kualitas pendidikan di Indonesia," kata Sihol.

Arbain Rambey, perwakilan dewan juri mengatakan, maasih banyak masalah pendidikan di Indonesia yang terekam jelas melalui kamera pewarta foto yang mengalami kesulitan fasiltas dan infrastruktur, yang bisa membawa akibat pada kualitas pendidikan di Indonesia. "Kami sebagai tim juri, sangat berharap bahwa foto-foto ini dapat menggugah pemerintah dan juga masyarakat Indonesia untuk mencari solusi terbaik agar generasi muda kita dapat menikmati pendidikan dengan sebagaimana mestinya," kata Arbain.

Sedangkan Ignatius Haryanto, Direktur Eksekutif Lembaga Studi Pers dan Pembangunan (LSPP) menilai, banyak karya foto yang mengikuti Tanoto Photo Competition hingga mencapai lebih dari 150 karya foto ini sangat menggembirakan sekali. "Ratusan foto yang ada  menggambarkan kondisi pendidikan di Indonesia dengan beragam perspektif mulai dari sarana fisik sekolah atau infrastruktur, kualitas sumber daya manusia baik guru maupun murid, kesejahteraan guru yang masih rendah dan lainnya," kata Ignatius.

Sihol Aritonang menambahkan, perjuangan mengenyam pendidikan juga dialami oleh founder Tanoto Foundation: Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto. Sukanto Tanoto, kata Sihol, terpaksa putus sekolah di usia 17 tahun karena harus meneruskan bisnis ayahnya agar adik-adiknya dapat terus sekolah.

"Namun beliau terus berjuang untuk mengenyam pendidikan dengan belajar sendiri dari sumber yang terbatas seperti majalah, surat kabar, dsb. Sehingga beliau tidak ingin anak-anak Indonesia yang kurang mampu menjadi tidak dapat mengenyam pendidikan. Oleh karena itulah Tanoto Foundation didirikan sebagai pusat unggulan untuk mengentaskan kemiskinan melalui pendidikan, pemberdayaan dan peningkatan kualitas hidup," kata Head Tanoto Foundation ini.

Tanoto Foundation yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah B. Tanoto pada tahun 2001 memiliki visi untuk menjadi pusat unggulan dalam Pengentasan Kemiskinan melalui Pendidikan, Pemberdayaan dan Peningkatan Kualitas Hidup

Di bidang pendidikan, Tanoto Foundation memberikan beasiswa bagi S1 dan S2, menjalankan program Peningkatan Kualitas Pendidikan (PELITA Pendidikan) di Sumatera Utara, Riau dan Jambi bekerja sama dengan APRIL dan Asian Agri, menjalankan program beasiswa National Champion Scholarship dan Regional Champion Scholarship, Advanced Education Support yang mendukung pengembangan riset aplikatif di perguruan tinggi, serta sejumlah program kemitraan pendidikan.

Untuk program pemberdayaan, Tanoto Foundation menjalankan program-program pembinaan usaha kecil dan peningkatan pendapatan masyarakat, baik secara sendiri maupun melalui program CSR mitra kerja, khususnya APRIL dan Asian Agri. Untuk program Peningkatan Kualitas Hidup, Tanoto Foundation secara aktif membantu korban bencana di berbagai daerah, meningkatkan akses air bersih dan sejumlah program kesehatan seperti operasi katarak, program kesehatan gratis dan lainnya.