Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Arief Poyuono Minta KPK Awasi KPU Pusat dan Daerah
Oleh : Redaksi
Senin | 22-04-2019 | 16:52 WIB
arief_puyuono7.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Pouyono.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Pouyono, meminta KPK agar mengawasi KPU pusat dan daerah. Pasalnya disinyalir ada dugaan suap ke KPU.

Arief mencontohkan, berkali-kali KPU ketahuan memperbesar perolehan suara Joko Widodo-Ma'ruf Amin serta mengurangi perolehan suara Prabowo Sandi dalam melakukan entri data perhitungan suara. Ketika ketahuan dan diprotes alasannya salah entri dalam memasukan data-data perhitungan suara hasil Pilpres.

"Kami sudah dapat informasi A1 kalau KPU sudah tidak netral lagi, serta adanya dugaan uang suap yang mengalir ke sejumlah oknum pejabat KPU untuk melakukan pencurian suara Prabowo-Sandi saat melakukan entri perhitungan suara," ujar Arief Poyuono, Senin (22/4/2019).

Menurutnya, hanya Bawaslu yang masih netral dalam Pilpres 2019 saat ini. KPU sepertinya tidak menghiraukan komplain-komplain dari masyarakat.

"Ini bahaya kalau KPU sudah tidak netral akibat ada dugaan suap untuk mengatur perhitungan suara yang akan disamakan dengan hasil quick count lembaga survei berbayar atau komersil," ujarnya lagi.

KPK diharapkan melakukan pengawasan yang ketat juga hingga Mahkamah Konstitusi. Jangan sampai setelah putusan MK baru terbongkar adanya dugaan uang suap yang mengalir ke oknum pejabat KPU Dan MK karena tidak akan menganulir hasil putusan MK nantinya.

"KPK yang merupakan salah satu produk negara dengan sistim demokrasi harus ikut serta menjaga Pilpres berjalan jujur dan tanpa money politik. Karena jika dibiarkan bukan tidak mungkin KPK akan dikerdilkan oleh proses politik yang dihasilkan dari pemilu yang curang nantinya," pungkasnya.

Editor: Yudha