Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gerindra Minta Masyarakat tak Terkecoh Hasil Survei Quick Count Lembaga Survei
Oleh : Irawan
Minggu | 21-04-2019 | 14:32 WIB
arief_puyuono6.jpg Honda-Batam
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindrra Arief Puyuono mengatakan, Persepsi yang merupakan lembaga yang menghimpun Lembaga Survei yang melakukan quick count itu, adalah lembaga komersial yang berbentuk perusahaan (PT). Sehingga masyarakat diminta tidak terkecoh terhadap hasil perhitungan cepat (quick count) Pemilu 2019 beberapa waktu lalu.

"Persepsi adalah Lembaga komersial yang berbentuk PT yang lagi cari makan untuk menghidupi keluarga pemilik perusahaan Dan karyawan ya dan dapat lisense dari KPU untuk usaha cari uang. Mereka membuka lapangan kerja di Indonesia saat Pemilu dan Pilkada," kata Arief dalam keteranganya, Minggu (21/4/2019)

Menurut Arief, Persepsi bukan lembaga resmiJ yang mengumumkan dan menentukan siapa pemenang Pilpres dan Pilkada. "Jadi bukan Lembaga Resmi negara yang Punya hak mengumumkan atau menentukan siapa pemenang Pilpres dan Pileg ," katanya.

Arief menegaskan, Persepsi yang beranggotakan beberapa lembaga survei itu, sama halnya dengan lembaga polling opini di Amerika Serikat yang salah memprediksi kemenangan mantan Capres Partai Demokrat Hillary Clinton pada Pilpres 2016 lalu, yang dikalahkan Donald Trump.

"Mereka sama dengan lembaga Lembaga Survei polling opini di Amerika Serikat yang pada salah memprediksi Kemenangan Hillary Clinton pada Pilpres 2016 di Amerika Serikat ," kata Wakil Ketua Umum Gerindra ini.

Namun, bedanya kalau di Amerika Serikat Lembaga Survei polling opini tidak pernah mau di undang ke White House (Gedung Putih) oleh Presiden incumbent atau Capres Hillary Clinton.

"Tapi kalau mereka salah prediksi kayak saat Pilkada mereka langsung beralasan macam macam ,agar jualan jangan sampai engga laku," katanya.

Hal ini sengaja disampaikannya kepada masyarakat agar mengerti dan tidak salah persepsi terhadap hasil quick count yang disampaikan lembaga survei di indonesia.

"Ini Saya sampaikan kepada masyarakat agar Masyarakat mengerti dan tidak salah persepsi terhadap Lembaga Survei quick count di Indonesia yang mencoba mengais Rejeki dari pesta demokrasi," katanya.

Arief menegaskan, real count hasil pengumpulan Data data C1 dari psangan Prabowo Sandi yang didapat dari saksi-saksi sudah hampir sudah hampir mencapai 88,9 persen dari total TPS .

"Sudah kami hitung hasilnya Prabowo Sandi unggul dengan 62,2 persen Dan Joko Widodo Maruf Amin 36,3 persen, dan suara rusak 1,5 persen ," tegasnya.

Editor: Surya