BATAM, batamtoday - Ribuan ton limbah industri yang diduga hasil produksi milik PT Musimas dibuang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Telagapunggur. Limbah ampas itu bercampur dengan pasir berwarna hitam dan mengeluarkan aroma busuk. 

Informasi di lapangan, limbah milik perusahaan minyak olahan ini sudah dua pekan menumpuk di TPA. Sebelum perusahaan melakukan penumpukan, limbah itu terlebih dahulu dinetralisir dengan menggunakan cairan. 

"Itu limbah. Cuma karena sudah dinetralisir jadi perubahan limbah itu cepat berubah jadi mirip tanah hitam, dan masih kental bau minyaknya," ujar Ari, anggota Lembaga Pemantau Penyelenggara Negara RI (LPPNRI) Batam kepada wartawan ketika dijumpai di lokasi, Selasa (13/3/2012). 

Menurutnya, atas temuan ribuan ton hasil produksi limbah itu, pihakmya telah berkoordinasi dengan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Batam. Dari keterangan instansi tersebut, limbah ini tidak mengandung zat kimia yang berbahaya, karena masih di bawah ambang batas skala persentase. 

Katanya juga, ketika pihaknya meminta ditunjukkan hasil laboratorium yang telah dilakukan, Kepala Bapedalda Batam Dendi Purnomo, tidak bisa menunjukkan data tersebut. 

"Melalui UU 32 tahun 2009, dari hasil yang dapat memastikan limbah atau tidak adalah dari hasil laboratorium. Namun pihak Bapedal sendiri tidak bisa menunjukkan hasil lab tersebut. Dan apa dasarnya mengeluarkan izin pembuangan itu ke TPA," jelasnya dengan nada bertanya. 

Dan sedangkan Sulaiman Nababan, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Batam, katanya sampai saat ini tidak bisa ditemui untuk dikonfirmasi atas izin apa limbah tersebut mendapat izin untuk dibuang ke TPA. 

Sementara pihak pengelola TPA Telagapunggur hingga saat ini belum dikonfirmasi, terkait menampungan ribuan ton limbah yang diduga sisa hasil produksi PT Musimas.