Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Otaki Penganiayaan Terhadap Warga

Ketua Karang Taruna Dotamana Menghilang
Oleh : Ali/Dodo
Senin | 12-03-2012 | 15:29 WIB
korban-dotaman.gif Honda-Batam

Maulana Senepati, salah satu korban penganiayaan saat menunjukkan luka lebam yang dideritanya. (Foto: Ali/batamtoday).

BATAM, batamtoday - Koco, Ketua Karang Taruna Dotamana yang diduga menjadi otak peristiwa penganiayaan terhadap warga Perumahan Dotamana pada Sabtu (10/3/2012) dini hari lalu, menghilang dan tidak diketahui keberadaannya.

Panca Syahputra, warga Dotamana yang menjadi korban penganiayaan, bersama rekan-rekannya menyebutkan pelaku sempat dipanggil Polisi untuk dimintai keterangan namun yang bersangkutan minta izin dengan alasan ada keperluan pekerjaan di Solo, Jawa Tengah. 

"Saya bingung, apakah boleh pelaku yang belum diproses atas kejadian ini atau yang lainnya bisa minta izin begitu aja," ujar Panca Syahputra, korban pengeroyokan, di rumahnya, Dotamana Blok G No 14, Senin (12/3/2012). 

Atas kejadian itu, tambahnya, hingga saat ini sekujur tubuhnya masih merasa sakit dan tampak bekas memar kebiruan. Bahkan korban lainnya, Maulana Senopati yang juga ikut melaporkan kejadian, pada malam itu disuruh jalan merangkak dari rumahnya di Blok G No 24 sampai rumah perangkat RT 01 dengan jarak sekitar 100 meter.

"Di rumah pak RT (Irham-red) saya dipukuli oleh orang-orang yang tidak saya kenal tanpa ada pencegahan dari RT ini. Bahkan ketika itu, telinga saya sudah keluar darah, tapi tidak seorangpun yang mencegah," jelasnya. 

Diceritakannya, ketika berada di rumah Senopati, saat itu dia sedang istirahat di salah satu kamar yang berada di lantai dua. Katanya alasan berada di rumah itu karena sedang menunggu istrinya pulang kerja sekitar pukul 02.00 WIB dini hari. 

"Saya menjaga omongan warga sekitar, karena di dalam kamar kosan saya juga tinggal kakak ipar saya, makanya saya menunggu istri saya di rumah itu," akunya. 

Panca juga mengakui, bahwa ketika itu, seorang temannya membawa mikol satu botol, setelah dua orang wanita mendatangi rumah itu, namun katanya minnuman itu belum disentuh kawan-kawannya. 

"Setahu saya minuman itu belum dibuka, karena ketika mereka datang saya istirahat di kamar atas, hannya berselang beberapa saat langsung didatangi oknum pemuda karang taruna," ujarnya. 

Atas kejadian dan ditindak lanjuti oleh laporannya ke polisi pada saat kejadian bernomorkan laporan STPL/184/III/2012/Kepri/Res/-Polsek Batam Kota, katanya polisi masih menetapkan dua orang sebagai tersangka, yakni Agus (sekuriti perumahan-red.) dan Syaipul. 

"Saya tidak tau kenapa Koco belum juga ditahan," jelasnya. 

Sementara itu, Sidik yang merupakan adik dari Panca mengatakan ada seorang warga Dotamana yang bernama Piter mendatangi rumahnya beserta perangkat RT/RW. Piter mengakui dirinyalah yang menyetting ibu-ibu warga perumahan tersebut mendatangi Mapolsek Batam Kota meminta kepada kepolisian untuk membebaskan tersangka Agus. 

"Mereka mengatasnamakan para pelaku untuk minta maaf atas kejadian ini, sebagai umat muslim secara pribadi saya maafkan, tapi untuk upaya damai saya tidak bisa terima, biarlah proses hukum tetap berjalan di tangan polisi," ujarnya. 

Sidik menyebutkan mengenai sepak terjang Karang Taruna Dotamana ini, bahwa sudah banyak hal kekerasan yang diilakukan. Sejauh ini warga merasa takut, namun tidak berani untuk melaporkan kepada pihak kepolisian.