Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ribuan Pegiat Anti Korupsi Bakal Padati Gedung KPK
Oleh : Redaksi
Rabu | 10-04-2019 | 19:40 WIB
novel-baswedan2.jpg Honda-Batam
Peringatan penyerangan mata Novel Baswedan. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Tragedi penyiraman air keras yang menimpa penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan akan genap berusia dua tahun pada Kamis (11/4/2019). Namun, upaya penuntasan kasus ini belum menemui titik terang. Pelaku penyerangan Novel masih tak kunjung terungkap.

"Tragedi penyiraman terhadap Novel Baswedan salah seorang penyidik senior KPK yang telah mengungkap banyak kasus di negeri ini menginjak tahun ke-2. Selama itu pula pelaku yang menyiram air keras belum tertangkap," kata Ketua Wadah Pegawai KPK, Yudi Purnomo Harahap dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (10/4).

Yudi menjelaskan bahwa pasca Novel diserang oleh orang tidak bertanggung jawab, maka semenjak itu pula rentetan teror terhadap KPK terjadi. Mulai dari teror terhadap rumah pimpinan KPK hingga penganiayaan pegawai KPK

"Namun setali tiga uang, tetap tidak terungkap. Untuk itulah besok, ribuan masyarakat Indonesia yang anti korupsi yang terdiri dari Koalisi Masyarakat Sipil, tokoh nasional, budayawan, serikat buruh, serikat karyawan, musisi, gerakan mahasiswa dan lainnya akan mendatangi KPK mulai pagi hingga malam untuk menyatakan dukungan kepada KPK agar terus memberantas korupsi," beber Yudi.

Lebih lanjut, WP-KPK akan terus menyuarakan penuntasan kasus Novel Baswedan jika tidak segera menemukan titik terang. Apalagi jika pemerintah seolah lebih memilih bungkam.

Tuntutan pegawai KPK tetap, yaitu meminta presiden untuk mau membentuk TGPF Independen di bawah presiden sebagai bentuk komitmen dalam memberantas korupsi di negeri ini.

"Sekaligus solusi bahwa satu-satunya cara menghentikan teror kepada KPK adalah menangkap pelaku terornya," demikian Yudi.

Sumber: RMOL
Editor: Dardani