Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Belum Seluruh Warga Dapat Aliran Listrik Desa
Oleh : Emmi/Dodo
Senin | 12-03-2012 | 10:05 WIB
Listrik.jpg Honda-Batam

Ilustrasi.

ANAMBAS, batamtoday - Warga Desa Air Asuk merasa sangat kecewa karena beberapa rumah tangga belum dapat aliran listrik. Mereka juga menilai, jika penyambungan instalasi listrik yang tidak merata akan menimbulkan gejolak di tengah warga masyarakat. 

"Kami mau tanya sampai kapan kami menunggu penyambungan baru. Padahal, listrik sangat kami butuhkan karena jika kami menggunakan genset sendiri biaya operasioanlnya sangat tinggi, bisa mencapai Rp25 ribu per harinya," ujar Husin, salah satu warga Air Asuk, kepada wartawan, Sabtu (9/3/2012).  

Husin juga menambahkan, jika selama ini kontraktor pelaksana proyek sudah beberapa kali disampaikan jika beberapa tiang listrik condong (miring, red). Selain itu juga telah disampaikan jika tiang bawah tidak memiliki pondasi yang kuat dan jaraknya tidak sama antara tiang yang satu dengan tiang lainnya.  

"Saya berani bertaruh, coba bongkar pondasi tiang yang dibuat seadanya makanya beberapa waktu lalu ada dua tiang yang tumbang hal ini dikarenakan pondasi yang tidak kuat dan sudah saya sampaikan kepada kontraktor agar jangan menyambung kabel jika posisi tiang miring namun mereka tetap melakukannya dan sekarang inilah hasilnya," katanya.  

Menanggapi hal itu Wakil Bupati mengatakan, jika peresmian ini hanya untuk pemakaian saja namun untuk masalah fisik masih merupakan tanggungjawab dari Dinas ESDM. 

"Yang diresmikan ini hanya pemakaian saja namun untuk masalah fisik masih tanggung jawab dari ESDM dan saya minta kepada kepala Dinas ESDM agar segera memperbaiki hal ini sebelum masa perawatan berakhir. Jika memang tidak ada perbaikan maka pihak ketiga atau kontraktor harus diberikan sanksi, saya sudah beberapa kali menyampaikan jika mengerjakan pekerjaan harus hati-hati dan perlu dilakukan kontrol karena listrik ini merupakan kebutuhan dasar masyarakat," kata Haris.  

Haris juga berharap kepada masyarakat agar merawat listrik desa karena pemerintah hanya menyediakan peralatannya namun untuk merawatnya merupakan tanggung jawab bersama.  

"Saya meminta kepada masyarakat agar menjaga listrik desa ini seperti milik sendiri karena jika tidak dirawat maka akan cepat rusak. Saya juga menyarankan agar untuk pengelolaan ini diadakan rapat antara warga dengan kecamatan karena dalam mengelola butuh biaya operasional dan perawatan mesin," katanya.