Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Fraksi Golkar MPR Ajak Masyarakat Gunakan Pemilu untuk Indonesia Lebih Baik
Oleh : Irawan
Senin | 01-04-2019 | 15:16 WIB
mpr-golkar1.jpg Honda-Batam
Fraksi Partai Golkar (FPG) MPR RI menggelar seminar dan peluncuran buku dengan tema pemilu damai. (Foto: Irawan)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Fraksi Partai Golkar (FPG) MPR RI menggelar Seminar dan Peluncuran Buku dengan tema 'Pemilu Damai, Berintegritas dam Menyejahterakan' di gedung Nusantara V, Komplek MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Senin (1/4/2019).

Seminar dan peluncuran buku karya Ketua FPG MPR Agun Gunanjar Sudarsa ini dihadiri oleh politisi Partai Golkar, mahasiswa dan pengamat politik dengan menghadirkan nasumber antara lain Titi Anggraeni dari Perludem, mantan Menteri Hukum dan HAM Andi Mattalata, mantan Anggota KPU Valina Singka Subekti dan pengamat politik Alfan Alfian.

Dalam sambutannya, Ketua FPG di MPR sekaligus penulis buku, Agun Gunandjar Sudarsa, mengatakan seminar yang digelar hari itu merupakan rangkaian dari seminar-seminar yang telah dilakukan oleh partai berlambang pohon beringin itu sejak Agustus 2018.

"Ini salah satu bentuk tanggung jawab FPG atas posisi politiknya terhadap masalah kebangsaan," ujarnya.

Terkait pelaksanaan Pemilu 2019 yang menurutnya tinggal menghitung hari, dirinya mengatakan Partai Golkar mengajak kepada masyarakat untuk bisa memilih dan memilah kontestan mana yang mampu menghadirkan Pemilu tidak hanya damai namun juga berintegritas dan menyejahterakan.

"Juga harga menghargai, saling menghormati, fair, jujur, tidak melakukan money politic dan serangan fajar. Hal demikian perlu benar-benar terjaga," katanya.

Menurut Agun, masyarakat juga perlu diajak memilih dan memilah calon dari kontestan mana yang bisa memberi gagasan baru dalam masalah kebangsaan dan kedaulatan rakyat.

"Memberi gambaran dan gagasan baru ini sangat penting untuk wajah Indonesia lima tahun ke depan," ucapnya.

Dipaparkan tantangan yang ada di masyarakat seperti masalah lapangan pekerjaan, kemajuan teknologi informasi, dan budaya global.

"Kebijakan pembangunan yang ada diharap tak meluluhlantakan budaya lokal yang sebenarnya menjadi karakter bangsa," tuturnya.

Untuk itu diharapkan kontestan yang ada mampu menyodorkan solusi bagi masyarakat. Dicontohkan bagaimana masalah yang dihadapi kaum milineal bisa diatasi.

"Jadi Partai Golkar tidak hanya hadir di TPS tetapi juga memberi jaminan 5 tahun ke depan yang menyejahterakan," ucapnya.

Bagi Agun ini penting sebab kedaulatan rakyat tidak hanya saat berada di TPS namun 5 tahun selanjutnya, rakyat juga berhak atas kedaulatan di bidang ekonomi, pendidikan, dan kesejahteraan lainnya.

Pentingnya kontestan Pemilu untuk menghadirkan gagasan sebab diakui menjelang Pemilu tahun ini masih banyak muncul caci maki, hoax, dan beragam fitnah. Dirinya dengan tegas mengajak kepada semua untuk menjadikan Pemilu sebagai sarana menciptakan masa depan yang lebih baik.

Sedangkan Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Lodewijk Freidrich Paulus, yang hadir mewakili Ketua Partai Golkar Airlangga Hartarto, menuturkan dirinya memberikan apresiasi atas apa yang dilakukan oleh FPG di MPR.

"Berbagai seminar yang telah digelar mampu meningkatkan citra partai di tengah masyarakat," kata Freidrich.

Dikatakan, FPG kreatif meningkatkan sumbangsih kepada masyarakat dalam menghadapi Pemilu. Bagi Lodewijk, Pemilu harus dilaksanakan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila untuk mewujudkan kedaulatan rakyat

"Partai Golkar ingin Pemilu yang damai, berintegritas, dan menyejahterakan. Ini harus menjadi pemahaman bersama," katanya.

Pemilu damai menurutnya, sebagai modal dasar bagi keberadaan pemerintahan yang terbentuk pasca Pemilu. Untuk itulah hajatan lima tahun sekali itu perlu diselenggarakan secara transparan dan akuntabel sehingga berjalan sukses.

Ada tiga faktor yang menurut pria berpangkat terakhir letnan jenderal itu mampu membuat Pemilu menjadi damai.

Tiga faktor itu tingkat kecerdasan masyarakat yang memahami kondisi bangsa, kesiapan partai politik dalam mempersiapkan kader yang kredible, dan kesiapan penyelenggara Pemilu yang Luber Jurdil.

"Pemilu 2019 ini experimental dan complicated, karenanya Partai Golkar mengajak masyarakat untuk datang ke TPS, dan kita beri sosialsai bagaimana menggunakan hak pilihnya. Kalau Golkar strategis letaknya di pojok kanan atas, tapi yang lain? Karena yang dipilih nomor urut dan nama calegnya saja. Ini yang harus jadi perhatian bersama," pungkasnya.

Editor: Yudha