Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kasus OTT Romi dan Bowo Gerogoti Elektabilitas Jokowi
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 29-03-2019 | 19:40 WIB
kpk-ott-bowo-golkar.jpg Honda-Batam
Politisi Golkar Bowo Sidik Pangarso yang terkena OTT KPK. (Foto: Liputan6)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK terhadap politisi PPP M. Romahurmuziy dan politisi Golkar Bowo Sidik Pangarso diyakini akan menggerus elektabilitas Jokowi-Maruf.

Apalagi Romi sapaan akrab Romahurmuziy adalah ring satu petahana Jokowi yang menjabat sebagai Dewan Penasihat Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf.

Pengamat politik, Bin Firman Tresnadi mengatakan, penggerusan elektabilitas terjadi karena mayoritas rakyat sudah tahu tentang kedekatan Romi dengan Jokowi. Pun Bowo, dia adalah salah satu tim pemenangan 01 di wilayah Jawa Tengah.
Partai Berkarya

"Penangkapan lingkaran inti Jokowi ini jelas akan menggerogoti elektabilitas Jokowi," ujar Bin, Jumat (29/3/2019).

Lebih lanjut, Direktur Eksekutif Indonesia Development Monitoring (IDM) ini mengungkapkan, beberapa waktu belakangan ini ada migrasi pendukung Jokowi yang didominasi oleh kaum kelas bawah seperti buruh, petani, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Mereka bermigrasi karena merasa dirugikan oleh kebijakan-kebijakan pemerintahan Jokowi.

Dengan adanya OTT orang-orang di lingkaran Jokowi, maka bertambah pula kelas yang bermigrasi. Yakni mereka yang datang dari kelas menengah. Sebab pada dasarnya mereka memiliki konsen yang cukup tinggi terhadap kasus-kasus korupsi.

"Migrasi pemilih ini tentunya akan menguntungkan 02 (Prabowo-Sandi), sekalipun migrasi tersebut menjadi golput," pungkas Bin

Sumber: RMOL
Editor: Dardani