Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Warga Pertanyakan Kelanjutan Penangkapan Mobil Pelansir Solar Ilegal
Oleh : Roni Ginting/Dodo
Rabu | 07-03-2012 | 15:59 WIB

BATAM, batamtoday - Kelanjutan proses hukum terhadap kasus pelansiran BBM jenis Solar bersubsidi yang dilakukan secara ilegal menggunakan mobil Mitsubishi Storm BP 4708 ZB dipertanyakan oleh masyarakat. Pasalnya hingga kini masih belum ada kejelasan. 

Seperti dikatakan Hamdan, warga Mekar Sari yang ikut menangkap mobil tersebut merasa sangat kecewa. Dia dan beberapa warga lainnya sudah bersusah payah untuk mengamankan pelaku, namun sia-sia semuanya. 

"Kalau tahu kejadiannya berakhir seperti ini, mendingan dibiarkan saja. Bila perlu diberlakukan hukum rimba," keluhnya. 

Pria dua anak ini menceritakan kalau saat penangkapan awalnya mereka ketakutan karena pengemudi mobil tersebut mengaku oknum aparat. Akan tetapi karena warga merasa memiliki kewajiban untuk membantu Polisi. Tapi upaya tersebut malah disia-siakan. 

"Maunya warga itu ya proses hukumnya berlanjut. Sehingga kita sebagai warga yang menangkap tidak merasa sia-sia. Kalau pelaku dilepas untuk apa lagi ada hukum karena yang dirugikan oleh pelaku adalah masyarakat banyak juga," tegasnya. 

Diberitakan sebelumnya, BBM jenis solar berceceran dari mobil Mitsubishi strom BP 4708 ZB di jalan raya depan perumahan Tiban Mekar Sari yang mengakibatkan tujuh pengendara sepeda motor terjatuh, Sabtu (11/2/2012) pagi. Setelah diperiksa ternyata solar tersebut berasal dari tanki mobil yang telah dimodifikasi. 

Informasi yang diperoleh, pagi itu mobil strom berwarna kuning melintas, tiba-tiba ada minyak yang menetes ke jalan raya. Sepeda motor yang berjalan dibelakang langsung berjatuhan karena licinnya solar tersebut. 

Sopir mobil strom yang mengetahui tangki modifikasinya bocor tidak mau bertanggungjawab, dia coba untuk melarikan diri dengan bersembunyi di dalam komplek perumahan Tiban Mekar Sari, tepatnya di depan pos sekuriti, RT 1 /RW 5. Warga sekitar yang melihatnya langsung mengejar dan mengepung pelaku yang kemungkinan sudah merasa tempat persembunyiannya aman. 

"Mengetahui mobil berada di komplek, kita langsung tutup portal dan jaga biar tak kabur," ungkap Didik. 

Pemilik mobil yang sudah tidak bisa kemana-mana lagi langsung panik. Malahan mencoba kabur dengan berpura-pura akan mengisi pulsa. Namun dihalang-halangi warga. Saat itu juga pria berambut cepak dan berbadan tegap tersebut mengaku anggota TNI. 

"Saat ditanya kartu anggotanya tidak bisa menunjukkannya. Waktu diperiksa ternyata tangkinya sudah dimodifikasi," katanya.