Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Screening TB di Lanud RHF Tanjungpinang Diikuti 450 Prajurit bersama Keluarga
Oleh : Roland Aritonang
Sabtu | 16-03-2019 | 12:16 WIB
screening-tb-lanud.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Kepala Satuan Kesehatan Lanud RHF, Lettu Kes dr Nurchotijah bersama petugas lainnya saat melakukan screening TB bagi prajurit dan semua anggota keluarga. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Sebanyak 450 orang prajurit bersama keluarga Pangkalan Udara (Lanud) Raja Haji Fisabililah melakukan screening Tuberkolosis (TB), Jumat(15/3/2019).

Kepala Satuan Kesehatan Lanud RHF, Lettu Kes dr Nurchotijah mengatakan, pemeriksaan tersebut dilaksanakan dengan melakukan screening kepada 450 orang. Yang terdiri dari seluruh prajurit dan keluarga prajurit yang tersebar di 5 komplek.

"Di antaranya Komplek Angkasa Loka, Komplek Rajawali, Komplek Garuda, Komplek Elang dan Komplek Dirgantara," ujar Nurchotijah, mengutip siaran pers Kapentak Lanud RHF.

Ia menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk melihat dan mendeteksi dini penyakit TB. Penyakit ini merupakan, penyakit yang memiliki rentan penularan yang tinggi dengan penularan umum melalui udara.

TB disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang menyerang paru-paru. "Tetapi ada organ tubuh lain yang dapat terserang penyakit TB, yaitu tulang belakang, ginjal atau otak," jelasnya.

Dengan screening ini diperlukan untuk mendeteksi gejala-gejala TB kepada setiap prajurit dan keluarga besar Lanud Raja Haji Fisabilillah tanpa terkecuali. Dari Screening tersebut terdapat pertanyaan-pertanyaan mendetail seputar kesehatan seseorang, seperti frekuensi batuk yang cukup lama, kondisi tubuh, serta penurunan berat badan yang drastic.

"Sehingga nantinya hasil jawaban dari pertanyaan tersebut dapat disimpulkan apakah seseorang mengidap gejala TBC atau tidak," ucapnya.

Ia menambahkan, dari hasil screening tersebut akan dilakukan langkah-langkah preventif dan pengobatan apabila ditemukan gejala TBC pada prajurit atau anggota keluarga besar Lanud RHF.

Kakes Lanud RHF berharap angka penyakit TBC di Indonesia terutama di lingkungan keluarga besar TNI Angkatan Udara dapat menurun. "Apabila terjadi gejala batuk lama yang tak kunjung sembuh, dapat segera berobat, jaga selalu kebersihan ventilasi dan lingkungan rumah, dan apabila batuk yang tak kunjung sembuh lebih dari 3 bulan, segera periksakan ke dokter," tutupnya.

Editor: Gokli