Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Batam Merupakan Kawasan Potensial untuk Pengembangan Sektor Jasa
Oleh : Nando Sirait
Jumat | 15-03-2019 | 14:04 WIB
moneter-bp1.jpg Honda-Batam
Asisten Deputi Moneter dan Neraca Pembayaran Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Edi Prio Pambud saat pertemuan dengan pegawai BP Batam. (Foto: Nando)

BATAMTODAY.COM, Batam - Asisten Deputi Moneter dan Neraca Pembayaran Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Edi Prio Pambudi menyatakan Batam merupakan kawasan yang sangat potensial untuk pengembangan di sektor jasa.

Apalagi di era perdagangan modern seperti saat ini, jasa menjadi komponen yang paling utama. Karena dapat mengubah nilai dari sebuah komoditi.

Ada beberapa sektor jasa yang cocok dikembangkan di Batam, diantaranya, jasa di bidang pelayanan kesehatan, pendidikan, pariwisata, keuangan dan jasa logistik.

Saat ini menurutnya, sektor jasa masih dianggap sebagai sektor informal. Dimana dari sektor jasa ini bisa mengakselerasi nilai tambah, termasuk penghasilan yang diperoleh. Karena orang-orang yang bergerak di sana, punya tingkat keterampilan tertentu.

"Dan Batam ini punya sektor jasa yang head to head dengan negara sebelah. Termasuk jasa di bidang medis. Kita harus buat jasa medik untuk prevention dan detection. Kalau treatment, kita belum sebanding," ujarnya saat pertemuan dengan seluruh pegawai BP Batam di ruang Balairungsari lantai 3 BP Batam, Jumat (15/3/2019).

Sektor jasa lain, di bidang pendidikan. Perlu disiapkan anak-anak yang punya keterampilan di bidang khusus. Misalnya, di bidang Informasi Teknologi (IT) untuk melayani kebutuhan star up atau lain hal yang bisa dimanfaatkan.

"Pariwisata juga bisa diintegrasikan. Di sini ada resort. Tak hanya untuk area sekitar, tetapi juga untuk mancanegara. Bisa dibilang di sini second-nya Bali," lanjutnya.

Kemudian, karena lokasi Batam strategis, dekat dengan negara-negara tetangga, di sini cocok dikembangkan untuk financial district. Bahkan ia menegaskan, Batam sangat tepat untuk pembangunan Offshore International Financial Center.

Peraturan soal Financial District ini, diakui sudah ada kajiannya. Dan ia yakin, tak ada masalah dengan kebijakan bank central di Indonesia. Karena prinsipnya juga mengelola keuangan.

"Karena kita juga harus berkompetensi secara value dengan negara lain. Dan namanya uang, mobility-nya sangat sempurna. Dia bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lain, ditentukan profit yang dihasilkan," kata Edi.

Jasa lain yang bisa dikembangkan, yakni di bidang logistik. Ia yakin jika itu dikembangkan, Batam bisa jadi ujung tombak untuk melayani ke daerah-daerah lain, ditopang dengan jasa transportasi laut yang juga harus memadai.

"Jadi Batam ini sangat potensial. Jangan hanya terjebak kompetisi aturan, yang akhirnya membuat perangkap. Harus buat kompetisi value," paparnya.

Editor: Yudha