Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ada Maxi di Antara Rudi dan Edy, Jangan Sampai Ada Persekongkolan Penguasa dan Pengusaha
Oleh : Redaksi
Sabtu | 09-03-2019 | 08:40 WIB
dosen-fh-uib.jpg Honda-Batam
Dosen Pascasarjana FH-UIB/Pengamat Hukum Kebijakan Publik dan Hukum Birokrasi di Batam, Ampuan Situmeang. (Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pejelasan Wali Kota Muhammad Rudi bersama Kepala BP Batam Edy Putra Irawady terkait pertemuan tertutup dengan Maxi Gunawan, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai NasDem --yang juga seorang pengusaha pada Senin (4/3/2019) siang, belum bisa menjawab kecurigaan publik mengenai pertemuan tertutup tersebut.

Apalagi, ada pernyataan berbeda antara Rudi dan Edy terkait keberadaan Maxi dalam pertemuan tersebut. Muhammad Rudi mengaku pertemuan itu atas permintaan Edy Putra Irawady, lantaran berteman dengan Maxi Gunawan sejak SD.

"Adanya Pak Maxi dalam pertemuan kemarin, merupakan permintaan dari Kepala BP, karena beliau dengan Pak Maxi merupakan teman dekat, sewaktu masih duduk di Sekolah Dasar (SD)," Wali Kota Muhammad Rudi.

Sementara Edy mengaku dirinya tidak tahu kalau Maksi ada di kantor wali kota. "Awalnya saya juga tidak tahu adanya dia (Maxi Gunawan) di sana. Lagian saya dan Maxi memang sudah berteman sejak masih pakai celana pendek, jadi kalian tidak usah terlalu khawatir kalau kami membahas sesuatu hal yang aneh," Kepala BP Batam Edy Putra Irawady.

Lantas, atas inisiatif siapa pertemuan tertutup itu? Siapa pun itu, tetap saja janggal dan penuh pertanyaan. Di mana, pertemuan dilakukan di Kantor Wali Kota Batam dan pengakuan Edy Putra Irawady juga berbeda dengan Muhammad Rudy.

Dosen Pascasarjana Ilmu Hukum di Fakultas Hukum (FH) Universitas Internasional Batam (UIB)/Pengamat Hukum Kebijakan Publik dan Hukum Birokrasi di Batam, Ampuan Situmeang, menyampaikan, pejabat publik harus memahami betul bahwa jabatan yang disandangnya atas amanat rakyat. Sehingga, rakyat tak selayaknya dibohongi dengan dalih-dalih teman dan dengan dalih apapun.

"Inilah yang harus diperhatiakan pejabat publik, tidak bisa menutupi dengan dalih tidak membicarakan itu ini atau teman SD. Jabatan itu disandang dari rayat, jangan sakiti hati rayat dengan menggunakan jabatan untuk menghadirkan teman SD. Apalagi di publik sudah beredar issu rekomendasi 'maladministrasi' yang dilakukan oleh temannya itu," ungkap Ampuan, menanggapi pertemuan Wali Kota bersama Kepala BP Batam dan Maxi Gunawan, Jumat (8/3/2019) sore.

Dilanjutkan Ampuan, masyarakat Batam saat ini tengah mengamati pertunjukan sandiwara yang dilakukan pejabat publik, yang secara hukum administrasi sudah patut diduga sebagai 'a buse of power' (penyalahgunaan kewenangan). "Makanya Ombudsman menyatakan tegas 'maladministrasi' artinya ada kelalaian prosedur atau apapun di sana. Sekalipun bukan itu memang yang dibicarakan, namun persepsi publik tidak bisa disalahkan," ungkapnya.

"Jika menduga ada pembicaraan atau ada persekongkolan pengusaha itu dan penguasa Batam, pandangan publik itu adalah wajar. Makanya sebagai pejabat publik harus waspada menjaga pertemuan dan persahabatan, jangan disatupadukan dengan pelayanan publik," ujarnya mengingatkan. "Publik perlu mengawasi, jangan sampai ada persekongkolan antara penguasa dan pengusaha," imbuhnya.

Sebelumnya, Wali Kota Batam Muhammad Rudi angkat bicara terkait keberadaan Maxi Gunawan dalam pertemuan tertutup dengan Kepala BP Batam Edy Putra Irawady di ruang pertemuan lantai 1 Kantor Walikota Batam, Senin (4/3/2019) lalu.

Menurut Rudi, saat ditemui usai melantik kepengurusan Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah Kota Batam, Jumat (08/03/2019), di lantai IV Kantor Walikota Batam, kedatangan Maxi Gunawan, merupakan permintaan dari Kepala Badan Pengusahaan (BP) Edy Putra Irawady.

"Adanya Pak Maxi dalam pertemuan kemarin, merupakan permintaan dari Kepala BP, karena beliau dengan Pak Maxi merupakan teman dekat, sewaktu masih duduk di Sekolah Dasar (SD)," ujarnya.

Rudi juga membantah kehadiran Maxi Gunawan dalam pertemuan tersebut, untuk melakukan pembahasan mengenai Megaproyek Marina Bay, yang akan dilakukan di kawasan Teluk Tering.

"Intinya, kami sama sekali tidak ada membahas mengenai Teluk Tering, dia di sana hanya sekedar melepas kangen dan makan siang dengan Kepala BP," ungkapnya.

Hal berbeda dilontarkan Kepala BP Batam Edy Putra Irawady saat ditemui di BP Batam. Edy mengaku awalnya tidak mengetahui Maxi Gunawan saat itu sedang berada di ruang kerja Wali Kota Batam.

"Pertemuan dengan Wali kota kemarin memang hanya fokus membahas OSS dan Klinik Berusaha. Awalnya saya juga tidak tahu adanya dia (Maxi Gunawan) di sana. Lagian saya dan Maxi memang sudah berteman sejak masih pakai celana pendek, jadi kalian tidak usah terlalu khawatir kalau kami membahas sesuatu hal yang aneh," tuturnya.

Editor: Surya