Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sri Sultan Sebut Bangsa Lain Sudah Berlari, Indonsia Masih Diam di Tempat
Oleh : Irawan
Minggu | 03-03-2019 | 09:04 WIB
sultan_hb.jpg Honda-Batam
ubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X bersama Mendagri Tjahjo Kumolo hadiri acara Pemantapan Wawasan Kebangsaan Bagi Diklat Kepemimpinan Tingkat IV dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III dan II, di GOR Among Rogo BPSDM Regional Yogyakarta, sabtu (2/3/2019).

Pada kesempatan tersebut, Gubernur DIY menyampaikan pesan kepada peserta Diklat dalam yang tertuang dalam sambutannya, perihal arti penting pembangunan manusia Indonesia.

Ia menyampaikan bahwa saat ini bangsa Indonesia masih bergelut dengan masalah penghasilan sementara negara lain berlari, tetap kita berjalan lambat bahkan diam ditempat.

"Tetangga kita menuju apa yang hendak dicapai kita masih saja berkutat pada hal yang mengancam kewibawaan Pemerintah bahkan yang juga berpotensi pada kerawanan persatuan dan kesatuan bangsa," ujarnya.

Sri Sultan juga menyampaikan tugas utama pembangunan sebenarnya adalah membangun manusia Indonsia itu sendiri dalam arti membangun watak bangsa agar dengan demikian rakyat Indonesia, berintegritas, berkredibilitas dan berjiwa Pancasila sehingga mampu menegakkan bangsa ini pada keadaan yang lebih baik lagi.

"Oleh sebab itu Diklat kepimpinan ini adalah upaya kita bersama untuk meningkatkan kualitas demokrasi yang nantinya kita akan memasuki di era industri 4.0 menyongsong masyarakat 5.0," terang Sri Sultan HB X.

Selain itu, ia juga menuturkan sumber-sumber suksesnya suatu bangsa adalah terus meningkatnya daya saing bangsa yang berkredibilitas dan didukung dengan inovasi manusianya, termasuk sikap saling percaya di semua sektor.

"Saya ingin mengajarkan kepada CPNS menanamkan karakter SDM aparatur yang kemiliki karakter, seperti akar yang kuat yang menghujam kuat ke tanah, filosofi ini menunjukkan bahwa untuk membentuk kader harus menguatkan fondasi sebagai hal mendasar terlebih dahulu, misalnya mmperkuat sistem internal dan membangun jaringan kepercayaan yang dapat dipastikan kesuksesan di masa yang akan datang yang dibangun dengan penuh kesabaran dan kegigihan," paparnya.

Diakhir sambutannya, Sri Sultan HB X mengingatkan bahwa untuk sebagai aparatur pelayan masyarakat harus sabar untuk mencapai apa yang menjadi keinginan, selama terus berproses akan memproleh sukses apapun hasilnya.

"Harapan saya semoga nasib baik akan menutupi siapapun yang berani, karena impian besar hanya untuk orang yang berani, yang hanya untuk orang yang berani dan mampu secara inovatif maka mampu mengubah impian menjadi kenyataan," pungkasnya.

Editor: Surya