Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Cerita Pilu Ayahanda Gantikan Wisuda Mendiang Putrinya
Oleh : redaksi
Jum\'at | 01-03-2019 | 12:52 WIB
ayahanda-gantikan-putri-wisuda.jpg Honda-Batam
Ayah menggantikan almarhumah anak saat wisuda (Foto: dok. UIN Ar-Raniry).

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Cerita pilu seorang ayah yang menggantikan mendiang putrinya untuk menghadiri wisuda jadi viral dan membuat banyak orang terharu. Begini cerita lengkapnya.

Ayah itu bernama Bukhari (59). Pada 5 Februari 2019, Bukhari kehilangan putri sulungnya, Rina Muharrammi, yang meninggal karena sakit tifus stadium akhir hingga berujung pada saraf. Sebelumnya, Rina sakit beberapa hari menjelang sidang skripsi. Sempat dibawa ke RS, mahasiswa Program Studi Kimia Fakultas Tarbiyah UIN Ar-Raniry itu tiga kali gagal mengikuti sidang skripsi karena sakit.

Hingga akhirnya, Rina mengikuti sidang skripsi pada 24 Januari 2019. Dua hari setelahnya, Rina kembali sakit hingga akhirnya dirawat di Rumah Sakit Meuraxa, Banda Aceh. Rina mengalami koma selama tiga hari sampai akhirnya mengembuskan napas terakhir 13 hari setelah menjalani sidang.

Pada Rabu (27/2) pagi-pagi, Bukhari menerima telepon dari salah satu dosen UIN Ar-Raniry. Dia diminta datang ke kampus lebih cepat karena tidak ada undangan layaknya untuk orang tua lain. Bukhari diminta ikut mengambil ijazah mendiang Rina.

Saat mahasiswa Program Studi Kimia Fakultas Tarbiyah dipanggil, Bukhari ikut maju. Pria berusia 59 tahun itu ikut berbaris bersama wisudawan lainnya untuk naik ke panggung. Saat wisudawan lainnya bertoga, Bukhari memakai kemeja lengan panjang dan peci. Dia menerima ijazah Rina lalu bersalaman dengan rektor dan dekan di atas panggung.

Air mata Bukhari menetes saat dipeluk oleh rektor dan diminta sabar. Setelah menerima ijazah, Bukhari makin tak kuasa membendung tangisnya, terlebih kala melihat semua orang menangis.

Ketika wisuda selesai, suasana haru kembali terjadi. Bukhari, yang datang ke UIN bersama adik Rina, ingin mengabadikan momen wisuda dengan kamera. Biasanya orang tua berfoto dengan anak-anaknya. Pada akhirnya, Bukhari mengajak wisudawan lain yang merupakan teman Rina untuk berfoto sambil membawa ijazah mendiang anaknya.

Seketika, sang juru foto mengabadikan momen. Setelah itu, Bukhari pulang ke rumah dengan mata sembap.

Di mata Bukhary, Rina adalah sosok yang tidak pernah membebani orang tua. Bahkan dia menerima berapa saja uang jajan yang diberikan. Semasa hidup, Rina adalah anak yang cerdas dan selalu jadi juara kelas.

Kisah Bukhari dan almarhumah Rina jadi viral setelah videonya diunggah oleh akun media sosial UIN Ar-Raniry. Netizen terharu lalu memberi pujian serta mendoakan almarhumah Rina.

Alfatihah untuk Rina....

Sumber: news.detik.com
Editor: Chandra