Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tambang Pasir Ilegal Terus Berjalan, Dam Tembesi Menunggu Kehancuran
Oleh : Redaksi
Kamis | 28-02-2019 | 14:40 WIB
bukit-dam-gundul1.jpg Honda-Batam
Bukit sekitar Dam Tembesi gundul akibat aktivitas tambang pasir ilegal.

BATAMTODAY.COM, Batam - Aktivitas penambangan pasir ilegal di area Dam Tembesi, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, masih terus beroperasi. Bahkan saat ini, lokasi tambang baru mulai bermunculan di sepanjang bibir waduk.

Ancaman kerusakan lingkungan sudah di depan mata. Dan semakin parah, sebab tidak saja lingkungan waduk yang terancam, tetapi juga ke pemukiman warga karena aktivitas tambang ilegal semakin meluas.

Jika kita lihat dari pinggir dam seberang Kampung Tani Tembesi Sidomulyo, ada sekitar tiga lokasi tambang pasir yang dikeruk lahan perbukitannya. Terutama di dekat perumahan Medio Raya, Tembesi. Aktifitas pertambangan tidak saja menggunakan mesin penyedot pasir, tapi juga menggunakan alat berat jenis beko.

Dari kejauhan terlihat beko mengeruk tahan keras lokasi perbukitan. Sementara mesin penyedot pasir melakukan penyedotan di lokasi yang sudah dikeruk oleh alat berat tadi. Puluhan truk pengangkut pasir hilir mudik di sekitar lokasi tambang dan masuk melalui jalan tanah dekat SPBU depan perumahan Taman Cipta, Tembesi.

Lingkungan semakin tandus. Lahan perbukitan tanpak mulai hilang pepohonannya. Bibir dam juga mulai terjangkit lumpur dan tanah hasil penyulingan pasir, yang dibuang begitu saja ke arah dam sehingga merusak ekosistem sekitarannya. Jika aktifitas ini dibiarkan maka dam akan kembali ditutupi tanah dan lumpur, hingga akan menciptakan proses pendangkalan.

Soerang petani di sekitar dam yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan, lokasi dam tersebut tak sedalam saat awal digenangi air, kedalaman dam berangsur berkurang karena aliran tanah dan lumpur sisa penyedotan pasir darat yang tadi mengalir.

"Awal dulu dam ini dalam sekali karena kita masih bisa ngelihat pohon tinggi itu yang semula tertimbun air nyaris tenggelam semua. Tapi sekarang lihat saja sendiri, ranting pohon (yang mengering) muncul ke permukaan dengan cukup tinggi, kayak air berkurang dan ini mendangkal," ujarnya.

Editor: Yudha