Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Soal Dualisme Kepemimpinan di Batam, Wali Kota Muhammad Rudi Bermuka Dua
Oleh : Nando Sirait
Rabu | 27-02-2019 | 13:52 WIB
rudi1.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Wali Kota Muhammad Rudi yang tampil menjadi narasumber dialog bisnis bertajuk 'Roundtable Dialogue Session with Batam Authorities' di SBF Center, Robinson Road, Singapura, Selasa (26/2/2019) siang mengaku Batam tidak memiliki masalah dualisme kepemimpinan. (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Batam - Wali Kota Muhammad Rudi yang tampil menjadi narasumber dialog bisnis bertajuk 'Roundtable Dialogue Session with Batam Authorities' di SBF Center, Robinson Road, Singapura, Selasa (26/2/2019) siang, mengaku saat ini tidak memiliki lagi permasalahan dualisme kepemimpinan, seperti yang kerap kali diberitakan media massa.

Roundtable Dialogue Session with Batam Authorities yang digelar di SBF Center, Robinson Road, Singapura, Selasa (26/2/2019) siang, dihadiri para pengusaha Singapura yang tergabung dalam Singapore Business Federation (SBF) dan KADIN Singapore Committee. Edy Putra Irawady juga turut hadir sebagai narasumber.

Pernyataan mengenai dualisme ini, diketahui dari adanya video singkat yang beredar dari aplikasi pesan singkat WhatsApp. Dalam video tersebut, juga terlihat Michael Goutama yang merupakan perwakilan Kamar Dagang dan Industri Indonesia di Singapura.

"Kehadiran kami di sini semoga bisa melegakan hati bapak dan ibu. Mungkin ada perasaan atau pikiran selama ini ada dualisme yang berkuasa di Kota Batam. Sebetulnya tidak, karena wewenang sudah dibagi sesuai aturan," ujar Rudi.

Di depan para pengusaha yang hadir, Rudi juga menegaskan selaku Wali Kota Batam diberikan wewenang untuk pengurusan izin dan pembangunan Kota Batam. Dia juga tak lupa menyampaikan mengenai izin lahan di Batam berada di bawah BP Batam. Rudi juga menegaskan agar para pengusaha tidak ragu akan adanya peran BP Batam dan Pemko Batam yang sudah berjalan dengan tupoksi masing-masing.

Pernyataan dari Wali Kota Batam di depan para pengusaha di Singapura ini sendiri, sangat berbanding terbalik dengan pernyataan saat dia menemui masyarakat Kota Batam. Baik dalam kegiatan Musyawarah Pembangunan (Musrenbang) yang saat ini tengah gencar dilakukan oleh Pemko Batam.

Tidak hanya dalam kegiatan Musrenbang, dalam setiap kegiatan lainnya yang berhubungan dengan masyarakat Kota Batam, Muhammad Rudi juga kerap menyinggung permasalahan dualisme, yang dianggap selalu menjadi momok penghambat dalam rencana pembangunan Kota Batam yang telah dirancang.

Hal ini juga dinyatakannya, dikarenakan kerap kali menerima pertanyaan mengenai permasalahan lahan yang dilontarkan dari masyarakat.

Mengingat kembali pada saat peresmian Kebun Raya Batam, Sabtu (22/12/2018) lalu. Di hadapan masyarakat yang menghadiri kegiatan, Rudi bahkan menegaskan dualisme di Batam ibarat rumah tangga yang menerapkan sistem poligami.

Secara pribadi di hadapan para peserta, Rudi bahkan menegaskan akan tetap memperjuangkan mengenai penunjukkan dirinya sebegai Ex-Officio Kepala BP Batam, sesuai dengan keputusan Pemerintah Pusat melalui Menko Perekonomian.

"Sudah tidak usah diributin, sebaiknya dalam rumah tangga itu cukup satu suami dan satu istri. Ini kebijakan Presiden. Kalo Presiden meneruskan, saya harap bisa kita terima dan saya berharap kita bisa ikhlas," ucapnya, kala itu.

Editor: Gokli