Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kominfo dan CfDS UGM Rumuskan Upaya Lindungi Data dari Serangan Siber
Oleh : Redaksi
Kamis | 21-02-2019 | 08:16 WIB
seminar-data-siber.jpg Honda-Batam
Seminar Diseminasi hasil riset dengan tema 'Klasifikasi Data di Era Komputasi Awan' di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (19/02/2019) lalu. (Kominfo)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama dengan Center for Digital Society (CfDS) Universitas Gadjah Mada kembali menggelar Seminar Diseminasi hasil riset. Kegiatan yang mengangkat tema 'Klasifikasi Data di Era Komputasi Awan' berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (19/02/2019) lalu.

Melalui seminar tersebut, Kementerian Kominfo dan CfDS UGM melihat peran penting klasifikasi data dan perkembangan implementasinya di Indonesia, khususnya bagi masa depan sektor energi. Seminar ini juga diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran publik akan pentingnya perlindungan data strategis dari potensi serangan siber.

Demikian disampaikan Sekretaris Ditjen Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Kominfo, Sadjan yang mewakili Kementerian Kominfo dalam seminar tersebut. Sadjan mengatakan, dengan adanya pemindahan data ke komputasi awan, pelaku industri perlu mengatur praktik pengamanan akses data yang sama ketika data tersebut masih berbentuk fisik.

"Pelaku industri perlu mengimplementasikan klasifikasi data sebagai metode pengamanan informasi, karena seperti yang kita ketahui bahwa setiap industri menyimpan potensi tinggi sehingga sektor industri ini perlu menghindari kemungkinan terbukanya data strategis ke publik," kata Sadjan.

Sadjan menjelaskan, klasifikasi data merupakan aktivitas pengkategorisasian data berdasarkan aspek kerahasiaan dan berdampak pada aktivitas bisnis bagi setiap industri di sektor energi. Menurut Sadjan, hal tersebut sangatlah penting mengingat di era digital ini juga berdampak bagi setiap pekerja yang dengan mudah mendapatkan informasi terkait pekerjaan.

"Implementasi klasifikasi data dapat memaksimalkan adopsi komputasi awan di era digital ini, maka jika diimplementasikan dengan baik, komputasi awan dapat menciptakan efisiensi pada biaya operasional. Oleh sebab itu, perlu adanya pengawasan secara real time dalam jarak jauh, dan juga untuk peningkatan produktivitas pekerja karena informasi terkait pekerjaan itu kan dapat diakses kapan dan dimana saja," jelas Sadjan.

Seminar yang diselenggarakan kali ini menekankan pada cakupan sektor energi yang luas, misalnya dalam hal minyak dan gas, pertambangan hingga ketersediaan listrik. Perlu diketahui, sektor energi memiliki kontribusi yang signifikan dalam Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), sektor ini mencapai angka sebesar Rp216,5 triliun atau 181% lebih tinggi dari target APBN 2018.

Namun CfDS UGM menilai, sektor energi menghadapi berbagai kendala, dalam hal ini berdasarkan penurunan harga minyak internasional yang begitu signifikan sehingga berdampak pada produktivitas industri minyak dan gas. Guna menumbuhkan produktivitas tersebut, CfDS UGM berharap sektor energi perlu mengambil langkah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi perusahaan di era transformasi digital saat ini, termasuk diantaranya melalui adopsi teknologi.

Adapun langkah dari transformasi digital dapat dimulai dari pengumpulan dan pemanfaatan data sebanyak mungkin untuk diolah menjadi actionable insights, dimana interaksi yang dilakukan setiap hari bertransformasi menjadi data yang perlu dikelola dengan baik, hal ini agar diimplementasikan di segala lini, seperti produksi, operasional hingga distribusi.

Editor: Gokli