Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sampaikan Pidato Pengantar ke DPRD

Syahrul Beberkan 11 Isu Strategis Program RPJMD Tanjungpinang 2018-2023
Oleh : Charles Sitompul
Rabu | 13-02-2019 | 11:16 WIB
rpjmd-tpi-5-thn.jpg Honda-Batam
Wali Kota Syharul dan Wakilnya, Rahma bersama unsur pimpinan DPRD Tanjungpinang saat penyerahan RPJMD 2018-2023. (Foto: Charles Sitompul)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Wali Kota Tanjungpinang, Syahrul mengatakan, dari visi pembangunan Tanjungpinang sebagai kota yang maju, berbudaya dan sejahtera dalam harmoni kebhinekaan masyarakat madani, dijabarkan dalam 11 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tanjungpinang 2018-2023.

Hal itu dikatakan Syahrul dalam pidato pengantar Paripurna pembahasan rancangan peraturan daerah (Raperda) tentang RPJMD Kota Tanjungpinang tahun 2018-2023 di DPRD Tanjungpinang yang dipimpin Ketua DPRD Suparno, Wakil Ketua Ade Angga dan Ahmad Dhani di Kantor DPRD Tanjungpinang, Selasa (12/2/2019).

Ke-11 isu dan program strategis Wali Kota dan Wakil Wali Kota Syahrul-Rahma dalam Raperda RPJMD itu terdiri dari, pengoptimalan kualitas sumber daya manusia (SDM), serta pemerataan akses dan mutu pendidikan dan kesehatan, dan daya saing pemuda dan olahraga.

Sektor pariwisata khususnya wisata budaya/religi, bahari dan kuliner memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan menjadi motor penggerak perekonomian kota, namun sampai saat ini belum dikelola secara optimal.

Selanjutnya, akses masyarakat terhadap penyediaan infrastruktur dasar seperti air bersih, sanitasi yang layak, masih perlu terus ditingkatkan baik kuantitas maupun penyebarannya. Masih adanya kawasan kumuh perkotaan yang memerlukan penataan dalam hal: bangunan hunian; aksesibilitas jalan; drainase lingkungan; air bersih; sanitasi; persampahan; proteksi kebakaran, dan ruang terbuka hijau.

Kelima, peningkatan kualitas aparatur sipil negara (ASN), reformasi birokrasi dan kondusifitas wilayah perlu ditingkatkan.

Masih terdapat titik-titik genangan air di beberapa wilayah selama musim penghujan. Kota Tanjungpinang masih belum berkembang reputasinya sebagai referensi pengembangan budaya dalam hal ini adalah kebudayaan Melayu.

Kemudian, angka kemiskinan di Kota Tanjungpinang semakin membaik selama 5 tahun terakhir, namun masih memerlukan upaya untuk menurunkan secara terus menerus dan komprehensif. Kesembilan, pencapaian Tanjungpinang sebagai pusat produksi dan distribusi berbagai barang dan jasa sebagai kota perdagangan masih memerlukan langkah dan kebijakan yang lebih efektif.

Dan kesepuluh, kurangnya kuantitas dan kualitas ruang terbuka hijau (RTH) yang ramah anak, perempuan, lansia dan penyandang disabilitas.

Terakhir adalah, mengoptimalkam pengelolaan lingkungan hidup, termasuk dalam pengelolaan tempat pembuangan akhir sampah (TPA) Jalan Ganet.

Sidang Paripurna penyampaian Ranperda RPJMD pembangunan 5 tahun ke depan Kota Tanjungpinang ini juga dihadiri anggota DPRD lainnya serta unsur pimpinan OPD Kota Tanjungpinang.

Ketua DPRD Kota Tanjungpinang, Suparno saat memimpin sisand mengatakan, setelah pembacaan Raperda RPJMD ini akan diagendakan kembali penyampaian pandangan umum masing-masing fraksi di DPRD sebelum nantinya dilakukan pembahasan dan pengesahan.

"Atas pidato pengantar Wali Kota, pada sisang selanjutnya akan ada tanggapan dari masing-masing fraksi di DPDRD," katanya.

Editor: Gokli