Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Nama 'Sakti' Disebut-sebut Salah Satu Pemasok Besar Ponsel BM dan Bekas Singapura
Oleh : Redaksi
Selasa | 12-02-2019 | 09:28 WIB
ponsel-sakti.jpg Honda-Batam
Ribuan ponsel bekas Singapura hasil tangkapan Bea Cukai Batam. (Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Peredaran ponsel black market (BM) dan ponsel bekas asal Singapura yang masuk secara ilegal masih merajai perdagangan ponsel di Batam. Ponsel bekas itu seakan tak tersentuh aparat penegak hukum di Provinsi Kepri.

Hampir setiap toko ponsel di Batam, menjual produk seken dari Singapura. Hanya saja, mereka kebanyakan mangaku juga mengambil ke konter-konter. Dengan kata lain, ada pemasok utama ponsel itu dari Singapura.

BATAMTODAY.COM.COM sempat menulusuri peredaran ponsel gelap tersebut di beberapa toko ternama di Batam. Bahkan, juga sempat mewawancari salah satu pengusaha ponsel, Acung (bukan nama sebenarnya).

Ia mengakui, para pedagang tersebut memiliki asosisiasi sendiri. Sehingga, hanya orang yang tergabung dalam asosiasi tersebut yang bisa berbelanja banyak di Singapura serta membawanya ke Batam.

"Selain orang yang tergabung di asosiasi tersebut, tidak akan bisa berbelanja sendiri ke Singapura. Sebab, pedagang di Singapura tidak akan mau menjual dalam jumlah banyak pada orang tersebut. Mereka takut asosiasi itu memblok pembelian ponsel dari toko miliknya," aku Acung, Senin (11/2/2019).

Kondisi tersebut yang membuat banyak pedagang ponsel mencari dari toko ke toko yang ada di Batam untuk mengisi toko miliknya.

Acung juga menyebutka kepada BATAMTODAY.COM beberapa counter ponsel yang sering dia kunjungi dalam pembelian ponsel bekas. Salah satunya di kawasan bisnis Pasar Avava, Jodoh. Di kawasan tersebut, hampir semua counter memiliki ponsel bekas dari Singapura, yang siap dijual kepada masyarakat.

"Biasanya saya cari ponsel bekas dengan mengunjungi counter di sini (Avava). Karena momen Imlek banyak yang tutup," ujar Acung, yang membawa BATAMTODAY.COM ke konter langganannya.

Di Avava, Acung hanya mendapatkan beberapa ponsel bekas saja yang siap diperdagangkan dengan harga yang tinggi. Tak puas mencari ponsel bekas di Avava, Acung bergegas menuju Lucky Plaza.

Lucky Plaza sering disebut orang Batam sebagai 'surga' belanja ponsel, karena sering dibanjiri pengunjung. Tidak hanya warga Batam, tetapi juga wisatawan nusantara hingga warga asing.

Acung mengaku setiap toko di Lucky Plaza memiliki grade atau kualitas ponsel bekas. Ada yang kualitas cukup bagus sehingga ponsel yang ditawarkanya tidak melalui proses tawar menawar. Dan ada juga ponsel yang memikiki kualitas tidak bagus lantaran memiliki beberapa kesusakan, sehingga akan terjadi tawar menawar antara penjual dan pembeli.

"Biasaya saya sudah miliki tim khusus mencari ponsel bekas, baru dijual kembali di toko saya. Hampir setiap hari tim mencari ponsel bekas untuk dijual kembali. Kalau ponselnya itu rusak bisa dibalikin, asalkan lebel yang ada di ponsel tidak dicabut," tuturnya.

Ponsel bekas di Lucky Plaza tak ada habisnya. Setiap saat ponsel bekas ini selalu dipajang, meski barang-barang elektronik bekas ini sudah diborong oleh Acung. Tidak hanya Acung, beberapa pengusaha serupa juga terlihat berkeliaran di Lucky Plaza mencari ponsel bekas untuk dijual kembali.

Dengan waktu yang sangat singkat, Acung mendapatkan puluhan ponsel bekas berbagai merek. Mulai dari jenis Iphone, Oppo, Samsung hingga Sony. "Di sini (Lucky Plaza) banyak pemainnya. Ya, saya beli dan jual kembali untung-untung Rp100 ribu sudah bisa beli makan," tuturnya.

Acung juga menyebutkan, pemasok utama ponsel ini adalah seorang warga Tionghoa bernama 'Sakti'. Namun, dia sendiri belum pernah bertemu dengan orang tersebut.

"Saya hanya mendengar dari orang. Tetapi berjumpa langsung belum pernah. Apakah memang dia atau tidak, saya juga tidak tahu pasti. Saya lebih fokus pada usaha saja. Siapa pemasoknya tidak masalah, yang penting saya bisa menghadirkan ponsel untuk pembeli," pungkasnya.

Sementara BATAMTODAY.COM sendiri, hingga kini masih mencari tahu siapakah orang yang bernama 'Sakti' tersebut. Apakah betul namanya Sakti, atau disebut sakti karena tidak tersentuh hukum, BATAMTODAY.COM masih terus melakukan penelusuran.

Editor: Gokli