Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Begini Peruntungan Sepak Bola dan Bulutangkis Indonesia di Tahun Babi Tanah
Oleh : Redaksi
Selasa | 05-02-2019 | 13:17 WIB
pssi11.jpg Honda-Batam
PSSI akan menghadapi sejumlah masalah di Tahun Babi Tanah. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pakar Fengsui Suhu Tan memprediksi prestasi olahraga Indonesia, terutama sepak bola dan bulutangkis, bakal menurun di tahun Babi Tanah.

Suhu Tan mengatakan prestasi olahraga dari negara-negara kepulauan cenderung akan menurun jauh dari tahun kemarin. Apalagi olahraga yang menggunakan elemen tanah seperti sepak bola dan bulutangkis.

"Sepak bola bisa drop atau makin jelek prestasinya. Bulutangkis itu lapangan kecil, sepertinya juga bulutangkis menurun prestasinya. [Elemen] tanahnya lagi rusak," kata Suhu Tan.

"Jadi olahraga yang menggunakan lahan atau lapangan, cenderung turun prestasinya. Indonesia negara kepulauan yang banyak air, elemen air terlalu kuat hingga tanah jebol," katanya menambahkan.

Tahun ini para atlet Indonesia bakal berpartisipasi dalam sejumlah ajang olahraga bergengsi seperti Piala Sudirman untuk cabang bulutangkis, Kualifikasi Piala Asia U-23 2020 untuk cabang sepak bola, dan ajang multi cabang olahraga SEA Games 2019.

"Sebenarnya begini, orang bilang tahun ini Babi Tanah. Tapi sebetulnya [elemen] tanahnya tahun ini negatif, tanah gembur/lembek. Lalu di tahun ini elemen buminya, airnya besar sekali," ucap Suhu Tan.

"Tanah kena air kan erosi, lalu perubahan antara elemen langit dan bumi itu masuk unsur kayu. Jadi sebetulnya tahun ini adalah tahun Babi Kayu di tanah negatif yang airnya banyak. Kayu itu kegiatan olahraga salah satunya," ujar Suhu Tan.

Dari awal tahun hingga Juli, lanjut Suhu Tan, prestasi olahraga Indonesia kemungkinan masih bagus. Akan tetapi setelah itu Suhu Tan menyampaikan olahraga Indonesia cenderung tidak bagus.

"Nah, olahraga air bisa berjaya. Seperti dayung, renang, polo air, dan segala macam. Olahraga balap atau yang bermain dengan pacuan cenderung bisa leading seperti atletik," ujar dia.

"Kayu ditambah air akan mengalir jadi deras. Kayu kan perahu. Kalau sungai bagus kan memacu perahunya cepat. Jadi kalau olahraga yang menggunakan kecepatan [bagus]," ucap Suhu Tan.

Lebih lanjut Suhu Tan juga mengomentari tentang induk olahraga sepak bola yakni PSSI yang belakangan sedang ramai jadi perbincangan terkait kasus pengaturan skor.

"Ya itu persatuan sepak bola urusannya bakal menyangkut juga tokoh-tokoh politik yang kena kasus, karena di tahun ini akan banyak juga tokoh-tokoh politik yang tumbang terutama yang berada di tanah yang rapuh. Sepak bola termasuk bagian tanah yang rapuh untuk Indonesia. Jadi pengaruhnya bisa di organisasi, bisa juga di tokoh-tokoh belakang layarnya," tutur Suhu Tan.

Agar olahraga Indonesia bisa maju, Suhu Tan menerangkan para atlet Indonesia harus didukung dengan pendanaan yang bagus. Bonus untuk atlet berprestasi dinilai sebagai salah satu cara untuk mendongkrak prestasi.

"Jadi sebenarnya itu [bonus] memacu semangat untuk jadi tumpuan hidup. Saya berharap olahraga Indonesia kalau mau maju harus benar-benar tidak dipolitisir. Biarlah olahraga murni sebagai olahraga, jangan politikus ikut main dan memanfaatkan olahraga. Itu [politik] akan membuat olahraga semakin 'berat'," ucap Suhu Tan.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha