Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kemendagri Teken MoU dengan Perpustakan Nasional dalam Rangka Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Oleh : Irawan
Kamis | 31-01-2019 | 12:16 WIB
mendagri_perpus.jpg Honda-Batam
Mendagri Tjahjo Kumolo meneken Mou dengan Kepala Perpusnas RI Muhammad Syatif Bando

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melakukan penandatanganan kerjasama dan MoU dengan Perpustakaan Nasional RI di Kantor Perpustakaan Nasional Jl. Medan Merdeka Selatan Nomor 15, Jakarta, Kamis (31/1/2019).

Hal ini sebagai wujud kongkrit sinergitas antara Kementerian/Lembaga khususnya dalam hal pengembangan perpustakaan sebagai sarana meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Mendagri Tjahjo Kumolo yang di dampingi oleh Kepala Perpusnas RI Muhammad Syatif Bando menyempatkan berkeliling melihat galeri dan koleksi buku-buku di Perpusnas RI sebelum dimulainya pelaksanaan penandatanganan MoU.

"Kita patut berbangga bahwa Indonesia saat ini merupakan Negara kedua di Dunia yang memiliki infrastruktur perpustakaan setelah India.," lapor Kepala Perpustakaan Nasional RI Syarif Bando

Syarif Bando mengatakan, melalui UU Nomor. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini menyetujui perpustakaan dijadikan urusan wajib di semua level Provinsi dan kabupaten/kota. Bahkan Presiden juga menginstruksikan untuk kita bisa mengembangkan perpustakaan desa.

"Kami dalam bekerja di lapangan selalu bermitra dengan jajaran Bapak Mendagri di lapangan, baik Ditjen Bangda maupun Perpustakaan," ujar Syarif Bando.

Negara-Negara Asia sudah berkunjung ke sini dan mengapresiasi komitmen Presiden Joko Widodo bisa membangun gedung perpustakaan yang bertarap International, tutup Muhammad

Dengan diselenggarakannya MoU ini Mendagri berharap secepatnya ikut menggerakan dan mengorganisir seluruh daerah sampai di tingkat-tingkat desa segera terwujud dengan adanya perpustakaan ini.

"Negara kita boleh maju, boleh besar tetapi tidak boleh meninggalkan jati diri sebagai bangsa yang berjuang, sebagai bangsa yang terus berproses sehingga saat sekarang ini kita menuju era negara yang lebih modern di masa-masa yang akan datang," ujar Tjahjo.

"Dengan adanya nota kesepahaman ini merupakan salah satu upaya kita bersama dalam rangka mendukung peningkatan dan pengembangan di bidang perpustakaan," tambahnya.

Mou ini memiliki sasaran yang strategis dan terarah untuk mendukung Perpustakaan Nasional sebagai pusat rujuka dalam meningkat ualitas SDM Indonesia

"Nota kesepahaman ini diharapkan ada sasaran-sasaran strategis yang lebih terarah, yang lebih terukur secara berkesinambungan dan berkelanjutan untuk mendukung fungsi sebagai pusat rujukan dan deposit yang berkualitas sesuai kemajuan teknologi informasi sebagaimana amanat Konstitusi UUD Tahun 1945 dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa ini," tutur Tjahjo

"Kemendagri memberikan 200 ribu buku elektronik untuk Kemendagri dan IPDN, 50 ribu buku cetak untuk Kemendagri dan IPDN, serta bantuan-bantuan komputer untuk layanan perpustakaan digital," imbuhnya.

Tjahjo juga meminta kepada pejabat Kemendagri agar memiliki Perpustakaan mini di ruang kerjanya.

Pada kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara Perpustakaan Nasional RI dan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) yang ditandatangani Kepala Perpustakaan RI Bapak Muhammad Syarif Bando dan Rektor IPDN Prof. Dr. Murtir Jeddawi

Editor: Surya