Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Masyarakat Kepri Lebih Perduli Penyakit Infeksi Emerging Dibanding Campak dan Rubella
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 25-01-2019 | 10:52 WIB
tjep-PIE.jpg Honda-Batam
Kepala Dinas Kesehatan Kepri, Tjetjep Yudiana. (Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Masyarakat Kepri ternyata lebih perduli menyikapi penyakit infeksi emerging seperti Sars, flu burung, ebola dan penyakit menular lainnya, dibandingkan menyikapi program imunasi oleh pemerintah.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kepri, Tjetjep Yudiana pada Sosialisasi program penyakit infeksi emerging kabupaten/kota se-Provinsi Kepulauan Riau, Rabu (23/1/2019) di Batam, seperti dikutip situs resmi Pemprov Kepri.

Seperti pada program imunisasi campak dan rubella lalu, dari target 95 persen, Kepri hanya mampu melaksanakan 65 persen. Membawa Kepri berada di peringkat enam terburuk se-Indonesia.

"Aware masyarakat Kepri terhadap program preventif seperti imunisasi rubella sangat rendah. Namun akan berubah jika terjadi epidemic. Pola pikir ini yang harus kita ubah," terang Tjetjep.

Walau demikian, Tjetjep tetap menganjurkan tenaga kesehatan untuk tidak patah semangat. Terus mensosialisasikan bahaya penyakit infeksi emerging dan pentingnya pola pencegahan melalui imunisasi.

"Kita harus terus menjalin hubungan dengan pihak pihak yang mampu meneruskan komunikasi dengan masyarakat. Salah satunya adalah peranan media massa dan perangkat desa," ujar Tjetjep.

Sosialisasi program penyakit infeksi emerging ini diikuti 25 orang peserta dari Dinas Kesehatan se-Provinsi Kepri dan instansi terkait, termasuk Dinas Kominfo Kepri.

Editor: Gokli