Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Wanita Palestina-AS Pertama di Kongres Ingin Diambil Sumpah dengan Alquran
Oleh : Redaksi
Jumat | 04-01-2019 | 12:04 WIB
rashida-tlaib.jpg Honda-Batam
Rashida Tlaib. (Foto: Heavy)

BATAMTODAY.COM, Washington - Nama Rashida Tlaib menjadi sorotan, terutama di Amerika Serikat baru-baru ini. Dia menjadi wanita keturunan Palestina-Amerika pertama yang akan bersiap melayani di Kongres.

Tlaib memenangkan pemilihan untuk mewakili distrik kongres ke-13 Michigan. Dia bersama dengan Ilhan Omar dari Minnesota akan mencetak langkah baru dengan menjadi dua wanita Muslim pertama yang terpilih menjadi anggota Kongres Amerika Serikat.

Lebih dari setahun sebelum dia mencalonkan diri sebagai anggota Kongres, Tlaib menjadi berita utama ketika dia dikeluarkan dari sebuah acara di Michigan di mana Donald Trump menjadi pembicara. Pada saat itu, Trump merupakan calon presiden dari Partai Republik. Tlaib diusir dari tempat acara karena dinilai mengganggu Trump karena menanyakan apakah dia pernah membaca konstitusi.

Dalam kampanyenya, Tlaib yang merupakan anggota Sosialis Demokrat Amerika, menganut gagasan progresif seperti upah minimum 15 dolar AS dan perguruan tinggi bebas-utang serta lantang menyerukan untuk menghapus ICE dan memakzulkan Presiden.

Baru bulan lalu, dia membuat cuitan soal pemakzulan presiden di akun Twitternya.

"Bisakah kita memulai proses pemakzulan sekarang?" tulisnya.

Wanita 42 tahun ini di masa lampau juga pernah menjadi sorotan. Karena dia adalah yang pertama dari 14 anak yang lahir dari orang tua imigran Palestina. Dia juga wanita Muslim pertama yang melayani di legislatif negara bagian Michigan.

"Ketika saya menang, itu hanya momen cahaya saat ini yang cukup gelap bagi banyak dari kita," kata Tlaib, merefleksikan pemilihannya ke Kongres, seperti dimuat CNN (Kamis, 3/1).

Namanya semakin meroket dalam pemilu sela tahun lalu di mana dia memenangkan pemilihan dan mendapat "golden ticket untuk masuk ke Capitol Hill. "Kemenangan itu menciptakan rasa "harapan," kata Tlaib.

"Mengingatkan kita pada Amerika yang ingin kita tinggali," tambahnya.

Tlaib menuturkan bahwa dia berencana memperingati pelantikannya nanti sebagai anggota Kongres dengan mengenakan gaun Palestina dan membawa Alquran.

Tlaib mengatakan dia akan mengenakan gaun Palestina yang disebut thobe untuk upacara pengambilan sumpah dan dia ingin disumpah dengan Alquran.

Sumber: RMOL
Editor: Dardani