Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dampak Lingkungan dari Fumigasi Ribuan Mobil Mewah dan Alat Berat dari Jerman Perlu Diperhatikan Secara Serius
Oleh : Harjo
Selasa | 25-12-2018 | 17:04 WIB
mobil_mewah_jerrman1.jpg Honda-Batam
Ribuan mobil mewah dan alat berat asal Jerman tujuan Australia saat bongkar muat di BOMC Lobam (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Sebanyak 3442 mobil mewah dan alat berat dari Jerman dengan tujuan Australia melakukan fumigasi di Bintan Offsore Marine Centre (BOMC) di Kawasan Industri Bintan.

Meskpun dari segi ekonomi menguntungkan Lobam, namun dampak pasca fumigasi harus juga menjadi perhatian serius karena membawa pengaruh bagi lingkungan.

Fumigasi terhadap kontainer, mobil mewah dan alat berat dilakukan sebagai syarat standar di banyak negara yaitu untuk memastikan hama tidak masuk ke negara mereka serta membawa penyakit. Terdapat 2 kategori fumigasi kontainer yang dikategorikan berdasarkan jumlah pengiriman barang.

Barang yang akan diekspor dimasukan dalam kontainer pengiriman kemudian difumigasi menggunakan gas dalam jangka waktu yang ditentukan, lalu dilakukan aerasi. Kemudian pintu disegel dan kontainer diperbolehkan untuk dikirim.

Sertifikat Fumigasi selanjutnya dikeluarkan untuk kontrainer yang telah dilakukan fumigasi. Tergantung pada tujuan kargo, atau apakah mengandung WPN, standar fumigasi yang relevan diikuti oleh fumigator selama fumigasi.

"Kalau dari sisi ekonomi jelas hal tersebut memberikan konstribusi dengan BOMC dan lingkungan yang ada disekitarnya. Namun dampak fumigasi, juga tidak bisa dikesampingkan begitu saja," ujar tokoh pemuda Serikuala Lobam, M Dragon, kepada BATAMTODAY.COM, di Tanjunguban, (25/12/2018).

Sebagaimana diketehui, kapal MV Morning Composer berbendera Panama, membawa 3.442 unit mobil dan alat berat dari Jerman dengan tujuan Australia tersebut. Mulai melakukan pembongkaran muatan berupa mobil dan alat berat, Sabtu (22/12/2018), dengan alasan sebelum mobil mewah dengan berbagai merk serta alat sampai di negara Australia, difmumigasi atau dilakukan sterilisasi dari hama dan virus.

"Kita senang karena di Lobam, ada pertambahnya kegiatan yang secara otomatis, membuka peluang kerja. Tapi terkait dampak dari fumigasi terhadap lingkungan perlu dilakukan kajian, apa lagi sebelumnya tidak ada sosialisasi terlebih dahulu," tegasnya yang diamini oleh sejumlah rekannya.

Karena katanya, sejauh mana berbahaya atau tidaknya terhadap para pekerja dan lingkungan, jelas tidak bisa diketahui oleh masyarakat awam. Artinya, kenapa fumigasi dilakukan di negara asal, sehingga tidak perlu mampir di Lobam dan bisa dari negara asal mobil mewah dan alat berat bisa langsung negara tujuannya. Sehingga tidak mengundang tanda tanya.

Terkait bongkar muat mobil mewah dan alat berat bongkar dari kapal tersebut, informasinya, sejumlah aparat penegak hukum dan instansi terkait, sudah melakukan penyelidikan. Namun belum diketahui hasilnya, walau diketahui juga aktivitas bongkar muat mobil mewah tersebut, ada izin dari Badan Pengusahaan (BP) dan Beacukai.

Editor: Surya