Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kekasih Tak Diberi Uang, Seni Dihajar 4 Pemuda
Oleh : Charles/Dodo
Rabu | 22-02-2012 | 17:07 WIB
bogem-mentah.jpg Honda-Batam

Ilustrasi.

TANJUNGPINANG, batamtoday - Seni (50), warga Jalan Taman Bahagia dengan tertatih mendatangi Mapolsek Tanjungpinang Barat. Dia mengaku habis dihajar empat pemuda hingga babak belur lantaran tidak memberi uang Jamilah, kekasihnya, pada Rabu (22/2/2012). 

 

Seni mengatakan dirinya didatangi kekasihnya itu sekitar pukul 10.00 WIB, Selasa (21/2/2012) kemarin untuk meminta uang guna menebus BPKB sepeda motor yang digadai wanita itu. 

"Dia minta Rp2 juta tapi tidak saya beri lantaran tak punya uang," kata Seni sambil meringis menahan sakit. 

Merasa tak ada masalah, Seni lantas berangkat kerja di kawasan Pantai Impian. Hingga pulang pukul 2o.00 WIB, Seni tak menjumpai wanita itu di rumahnya. Saat dihubunginya, Jamilah mengaku sedang berada di Kilometer 20 Tanjung Uban untuk mencari pinjaman uang. 

Sekitar pukul 22.00 WIB, korban kembali menghubungi wanita itu, tapi hapenya tidak pernah diangkat hingga puluhan kali misscall. Akhirnya satu jam kemudian Jamilah sudah kembali ke kontrakan korban. Dan kembali meminta uang Rp2 juta secara paksa namun tetap tak diberi lantaran Seni tak memiliki uang. Seni lantas pamit keluar untuk mencari makan. 

Saat itulah ia diikuti seorang pria yang tidak asing baginya, yaitu Yanto, keponakan Jamilah. Sekembalinya dari beli makan, ia dicegat oleh Yanto dan teman-temannya, di Gang Tanjung, Taman Bahagia.  

"Saya diajak minum-minuman keras, awalnya tak mau tapi akhirnya saya minum juga," ujarnya. 

Beberapa teman Yanto yang ikut nimbrung dalam pesta minuman keras itu sempat beberapa kali mau memukul Seni, tapi selalu dicegah Yanto. 

Seni lantas diajak ke sebuah warung makan namun di tempat itu dirinya tetap diganggu oleh teman-teman Yanto dengan tidak memberikan air untuk minum maupun cuci tangan. 

Usai makan, Seni diajak masuk ke rumah Yanto dan dipaksa menyerahkan uang Rp2 juta itu namun dia tetap tidak memberi dengan alasan tak punya uang. 

Mendengar perkataan Seni, Yanto lantas menghadiahi bogem mentah ke hidung dan langsung mengeluarkan darah segar. 

"Saya dipukul tiga kali," ujar Seni. 

Seni lantas dibawa ke Bintan Plaza lalu dihajar beramai-ramai di tempat itu hingga tak berdaya. 

Puas menghajar korban, mereka kembali membawa korban ke rumah Yanto, dan kembali menghajar korban, hingga ketua RT setempat datang, tapi RT pun tidak bisa berbuat banyak. Bahkan waktu itu Yanto sempat menempelkan sebilah pisau di tubuh korban.  

Karena korban ketakutan, dengan terpaksa, ia pun menjanjikan pada Yanto akan memberikan uang pada Jamilah pada 25 Februari mendatang.

"Ya karena saya terpaksa, jadi saya janjikan uang itu," keluhnya. 

Setelah mendengar peryataan korban, akhirnya korban pun diantarkan pulang ke kontrakannya. Dan ternyata semua barang-barang korban sudah dikuras habis oleh wanita tersebut, seperti gerinda listrik, bor, bahkan kipas anginpun dibawa.  

"Ketika saya diantar pulang saya lihat cewek itu menenteng kipas angin milik saya, sambil keluar rumah, dan ternyata semua alat-alat kerja saya sudah tidak ada lagi," tuturnya.