Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gandeng Dinsos Kepri, LKKS Gelar Nikah Gratis di Masjid Darul Ghufran Batam
Oleh : Redaksi
Sabtu | 15-12-2018 | 10:04 WIB
nikah-masal-ilus.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Ketua Umum Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) Kepri, yang juga istri Gubernur Kepri Nurdin Basirun, Hj Noor Lizah Nurdin bekerjasama dengan Dinas Sosial Kepri melaksanakan isbat nikah massal gratis, Kamis (13/12/2018) di Masjid Darul Ghufran.

Sebanyak 15 pasangan suami-istri (pasutri) dari Kecamatan Sagulung Kota Batam akhirnya memperoleh akta nikah resmi. "Isbat nikah ini bertujuan untuk mendapatkan akta nikah yang merupakan payung hukum dalam pernikahan. Pasangan yang tidak punya akta nikah secara otomatis telah menghilangkan identitas anak-anaknya yang lahir dari perkawinan tersebut. Anak-anak tidak bisa mendapatkan akte lahir mereka," ungkap Noor Lizah di hadapan pasangan suami istri yang baru saja mendapatkan buku nikah resmi mereka, seperti dikutip situs resmi Diskominfo Kepri.

Acara isbat nikah massal tahun 2018 di Kota Batam ini merupakan penyelenggaraan kedua dalam agenda tahunan LKKS Kepri yang bekerjasama dengan Dinas Sosial Kepri.

Menurut Noor Lizah, LKKS memandang penting pelaksanaan program isbat nikah tersebut. Tujuannya untuk memberikan identitas pada anak-anak hasil perkawinan nikah siri.

Akta nikah merupakan syarat utama dalam pengurusan akta lahir anak dan dokumen kependudukan lainnya.

Akta nikah, lanjut Noor Lizah tidak hanya untuk pembuatan akte lahir anak, tetapi juga untuk perlindungan hukum apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan selama perkawinan. Akte nikah juga berguna untuk persoalan hak waris dan lainnya. Dan yang terpenting adalah memberikan kesadaran hukum kepada masyarakat.

Lebih lanjut, Kepala Dinas Sosial Kepri diwakili Kasi Kelembagaan Dinas Sosial Kepri, Ellya Yusma, menyampaikan program nikah massal ini akan diselenggarakan tiap tahun oleh LKKS Kepri. LKKS Kepri melihat masih banyak pasutri yang datang ke Kepri yang pernikahan mereka dilakukan secara siri.

"Akibatnya anak-anak mereka tidak bisa mendapatkan akta lahir mereka," ujarnya.

Sulit masuk sekolah dan sulit mengurus berkas kependudukan yang lain. "Rata-rata pasutri ini datang dari kampung halaman mereka sudah nikah siri. Sampai di Batam atau Kepri makin sulit melengkapi surat-surat kependudukan untuk mencatat pernikahan mereka. Akibatnya tak mempunyai akta nikah bertahun-tahun lamanya," jelas Ellya.

Acara isbat nikah massa ditutup dengan pembagian bingkisan dan uang transport oleh Noor Lizah Nurdin. Tak lupa Noor Lizah meminta doa masyarakat agar ke depan LKKS bisa lebih banyak lagi menyelenggarakan isbat nikah massal di berbagai daerah wilayah Kepri.

Editor: Gokli