Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

5 Kebiasaan Buruk Penyebab Kopling Cepat Rusak
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 14-12-2018 | 16:52 WIB
kopling-mobil1.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Bagi penggunaan di dalam kota, dengan tingkat lalu lintas yang cukup padat, mobil bertransmisi otomatis semakin menjadi pilihan. Alasannya, tentu saja kenyamanan yang lebih jika dibandingkan menggunakan mobil kopling alias bertransmisi manual.

Namun, hal tersebut tidak serta merta menjadikan mobil yang pengemudinya mengharuskan menginjak kopling sepi peminat. Harga yang lebih murah, dan konsumsi bahan bakar yang lebih efisien menjadi beberapa alasan mobil manual tetap digemari.

Nah, bagi pengendara yang masih menggunakan mobil manual, keberadaan kopling tentu saja sangat penting. Komponen ini berfungsi untuk mengatur perpindahan gigi, agar mobil tetap berjalan mulus. Koplung sendiri memiliki beberapa komponen penting, seperti pedal kopling, kampas kopling, kabel kopling, matahari, dan druk laher.

Agar kopling awet dan cepat rusak, ada beberapa kebiasaan buruk pengemudi yang harus dihindari, seperti dilansir laman resmi Daihatsu Indonesia:

1. Melepas dan Menginjak Kopling dengan Kasar
Hal pertama yang menyebabkan kopling mudah rusak, adalah kebiasaan dalam menginjak dan melepas kopling dengan kasar dan dapat menyebabkan kopling mobil mudah rusak.

Hal tersebut, disebabkan saat melepaskan pedal kopling transmisi mobil belum berpindah dan terdengar bunyi kasar pada kopling. Untuk itu, pemilik atau pengendara harus memperhatikan keselarasan pedal kopling dengan perpindahan transmisi mobil.

2) Injakan Setengah Kopling
Kebiasaan menginjak setengah kopling saat macet atau saat berada di tanjakan, juga menyebabkan kopling berbau menyengat. Ketika kopling diinjak setengah, maka akan mempercepat kerusakan pada kopling.

Jadi, coba hilangkan atau minimal kurangi sedikit demi sedikit kebiasaan menginjak setengah kopling, supaya mobil tidak mudah rusak.

3. Terlalu Sering Menginjak Kopling
Menginjak pedal kopling sepanjang perjalanan juga dapat mempercepat kerusakan kopling. Pasalnya, kebiasaan tersebut menyebabkan bantalan rilis dan pelat kopling lebih mudah aus. Pengendara atau pemilik mobil harus lebih memastikan untuk tidak selalu menginjak kopling pada saat berkendara. Terutama pada saat di tanjakan dan kemacetan.

4) Menggantung Pedal Kopling
Ketika jalan menanjak dan macet, biasanya pengendara sering menggantung pedal kopling. Hal ini akan menyebab gesekan pada kanvas kopling, serta mengakibatkan kopling cepat aus.

Jadi, pengemudi harus memperhatikan untuk tidak selalu menggantung pedal kopling agar mobil tidak mudah rusak.

5) Posisi Gigi Transmisi Tidak Sesuai dengan Percepatan Mobil
Kebiasaan menggunakan gigi transmisi yang tidak sesuai dengan percepatan mobil juga dapat mempercepat masalah kerusakan kopling. Misalnya, posisi transmisi berada di gigi satu, akan tetapi kecepatan mobil berada di 30 km/jam.

Untuk itu, pengemudi juga harus lebih menyesuaikan posisi gigi transmisi dengan kecepatan mobil.

Sumber: Liputan6.com
Editor: Yudha