Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Isak Tangis Putri Korban Laka Maut di Mata Kucing Pecah di RSUD Batuaji
Oleh : Hendra Mahyudi
Selasa | 11-12-2018 | 14:28 WIB
putri-korban-laka1.jpg Honda-Batam
Putri korban laka maut di Mata Kucing menangis histeris di RSUD Batuaji. (Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Isak tangis pun pecah di halaman depan Unit Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUD Embung Fatimah, Batuaji, Batam, Selasa (11/12/2018) pagi ini.

Isak tangis itu pecah, saat Fani (24), anak dari salah seorang korban yang tewas dalam laka maut di jalan raya Mata Kucing atas nama Sumarni (48), tiba di ruangan tersebut.

Tangisan Fani pagi itu membuat haru sanak keluarga dan warga lainnya yang ada di lokasi. Berkali-kali Fani harus dibopong saking sedihnya.

Tak pernah terbayangkan oleh Fani di umurnya yang telah masuk 24 tahun harus kehilangan sosok ibu yang sangat ia sayangi. Ditambah lagi, kedua orangtuanya baru beberapa minggu terakhir selesai melakukan proses perceraian.

Tak henti-hentinya Fani meratapi kejadian yang menimpa ibunya. Bahkan beberapa kali dia harus dibopong oleh pihak keluarga karena sudah terlihat lemas meratapi kenyataan pahit yang dihadapinya.

"Mamaaa..," teriak Fani sembari menangis saat masuk ke ruangan jenazah untuk melihat mayat ibundanya tercinta.

Info yang didapat BATAMTODAY.COM dari Ketua RT 01/RW 03 Perumnas Saguba, Aswal, korban Sumarni yang tinggal di Blok A no-42 perumahan tersebut hendak pergi ke Jodoh pagi itu. "Dia baru mau buka usaha jeruk peras. Dia ke Jodoh hendak membeli bahan usahanya," ujar Aswal.

Mujur tak dapat diraih, begitupun malang tak dapat ditolak. Saat berada di kawasan Mata Kucing, persis dekat area kebun pembibitan milik BP Batam, motor beat merah yang dia kendarai bertabrakan dengan mobil Corolla bewarna putih BP 1481 WZ.

Tak tanggung-tanggung, empat sepeda motorpun habis disikat oleh mobil Corolla tersebut, hingga menewaskan dua orang korban dan dua orang laginya kritis. "Dua orang meninggal dunia, dan 2 orang lainnya kritis," papar Kompol Oji Fahroji, Kapolsek Sekupang di lokasi kejadian.

Dari kejadian ini, wargapun berharap agar proyek jalan dua jalur yang telah lama mangkrak di area tersebut segara dikelarkan, karena sudah sering kecelakaan terjadi di area jalan tersebut.

"Ini kendaraan di jalan ini sering dengan kecepatan kencang, sudah sering juga kecelakaan, sedangkan proyek jalan dua jalur masih saja belum kelar," ujar salah seorang warga bernama Andri.

Editor: Yudha