Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Motor dan Hape Warga Seibeduk Dirampas Tiga Pria Mengaku Anggota BNN
Oleh : Hendra Mahyudhy
Jum\'at | 30-11-2018 | 16:04 WIB
korban-perampasan1.jpg Honda-Batam
Musalmina (24) korban perampasan OTK. (Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Musalmina (24) warga Seibeduk mengaku telah dirampok oleh tiga orang pria yang mengaku sebagai anggota Badan Narkotika Nasional (BNN) pada Minggu (25/11/2018) lalu.

Kabarnya Musalmina juga diborgol, ditodong air softgun dan digebuki oleh tiga orang tak dikenal tersebut. Bahkan sepeda motor dan harta bendanya ikut dirampas.

Peristiwa itu sekitar pukul 01.30 WIB pagi. Saat itu korban baru saja pulang dari Botania bersama kawannya. Namun ketika hendak pulang ke kediamannya di Bida Ayu Pintu I, Kecamatan Sei Beduk, korban terlebih dahulu mengantar kawannya ke Simpang Dam Mukakuning.

Berawal dari sanalah tiga orang anggota BNN gadungan tersebut diduga mulai mengikuti korban hingga sampai dia dicegat di depan SPBU, Seibeduk. "Saya dicegat depan SPBU (Sei Beduk)," ujar korban, Jumat (30/11/2018).

Lanjutnya, saat itu tiga pelaku turun dari mobil Toyota Avanza berwarna putih dan langsung mencegat korban, dia disuruh turun dari sepeda motornya. Sempat menolak namun dia tetap dipaksa. "Mereka mengaku dari BNN. Saya dituduh bawa narkoba," ujarnya lagi.

Korban mencoba membantah tuduhan tersebut. Namun para pelakupun mulai bertindak kasar dan memaksa korban naik ke dalam mobil Avanza. "Saya diborgol. Mata saya ditutup," jelasnya.

Seingat korban, saat itu dua orang pelaku menggiringnya secara paksa naik ke mobil. Sementara, seorang lainnya langsung membawa motor korban. Sesaat itu juga korban dibawa mutar-mutar.

"Saya dibawa mutar-mutar. Nggak tahu kemana dibawanya," jelasnya lagi.

Di dalam mobil itu, dompet dan dua unit hape milik korban dirampas. Parahnya lagi, korban dipaksa mengakui memiliki narkoba. Saat korban bersikukuh untuk tidak memilikinya kepala korban seketika dipukul.

"Kepala saya dipukul. Bibir, hidung dan punggung ditumbuk. Saya ditendangi, mereka juga menodong saya pakai pistol (air softgun)," ingatnya.

Mendapati hal itu, korban yang ketakutan hanya bisa minta ampun. Walaupun begitu penganiayaan tetap berlanjut, hingga subuh korban berada di dalam mobil tersebut.

"Saya diturunkan di jalan raya depan stadion Tumenggung Abdul Jamal," ujar korban mencoba mengingat kembali kejadian.

Sesaat itu juga korban yang tak lagi mengantongi uang sepeserpun, terpaksa jalan kaki ke rumahnya. Hingga di rumah dia menceritakan kejadian tersebut pada pamannya dan langsung melaporkan ke Polsek Seibeduk.

Saat dikonfirmasi, Kanit Reskrim Polsek Seibeduk, Ipda Budi Santosa membenarkan adanya laporan tersebut. Budi yakin jika pelaku bukanlah anggota BNN. "Kita sedang lidik. Kita juga berkoordinasi dengan Polresta Barelang untuk mengungkap kasus ini," tegas Budi.

Dalam laporannya pada pihak kepolisian, korban mengaku mengalami kerugian lebih dari Rp7,5 juta.

Editor: Yudha