Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bimbingan Teknis BLH KKA

Tanggulangi Sampah Sekaligus Naikan Taraf Ekonomi Warga
Oleh : Emmi/Dodo
Jum'at | 17-02-2012 | 15:27 WIB
Bantuan-tong-sampah.gif Honda-Batam

Plt. Ka. BLH KKA, Said Mohd. Damrie, SKM.MMA memberikan bantuan tong pengolah sampah organik menjadi kompos kepada Camat Siantan Timur.

ANAMBAS, batamtoday - Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) memberikan Bimbingan Teknis (Bimtek) mengenai pengolahan sampah organik menjadi kompos di Kecamatan Siantan Tengah dan Siantan Timur, Jumat (17/2/2012). Bimtek tersebut juga disertai dengan pemberian sejumlah tong untuk mengolah sampah organik menjadi kompos kepada kedua kecamatan tersebut. 

Bimtek yang diadakan di Kecamatan Siantan Timur diikuti oleh 10 orang pegawai honor kecamatan di Kecamatan Siantan Tengah dihadiri oleh perwakilan dari beberapa kelompok tani, anggota PKK dan juga pegawai kecamatan. 

Pemilihan program pengolahan sampah organik menjadi kompos untuk menjadi salah satu jurus andalan untuk menanggulangi masalah sampah bukan tanpa alasan.  

Plt. Kepala BLH KKA, Said Mohd. Damrie, SKM. MPH menjelaskan  masyarakat akan merasakan dampak positif dari aspek ekonomi. Dengan tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah menjadi kompos, otomatis masyarakat dapat memanfaatkan kompos hasil buatannya untuk bercocok tanam atau menjualnya kepada petani yang membutuhkan.  

“Pembuatan kompos ini dapat mendukung pertumbuhan ekonomi. Kalau komposnya sudah dibuat, bisa dipakai sendiri untuk bercocook tanam. Tanaman bisa lebih subur dan menghasilkan hasil yang lebih baik. Kalau tidak dipakai sendiri, bisa dijual kepada petani yang memerlukan pupuk. Karena harganya lebih murah peminatnya juga lebih banyak. Otomatis masyarakat yang membuat kompos bisa mendapat keuntungan,” kata Said. 

Selain masyarakat, lingkungan juga bisa mendapat lebih banyak keuntungan.  Jika program konversi sampah menjadi kompos bisa dilaksanakan dengan maksimal, tentu sampah organik pun akan berkurang, penumpukan sampah organik yang biasa ditemui akan menghilang karena sampahnya telah diolah menjadi kompos. Hal ini tentunya dapat mengurangi pencemaran lingkungan.  

“Pencemaran lingkungan pasti bisa kita atasi. Pertama karena volume sampah berkurang, kedua karena kompos ini ramah lingkungan, sehingga baik dalam proses pembuatan maupun dalam penggunaan tidak akan merusak lingkungan. Kalau lingkungan sudah bersih, sudah konndusif, kita juga bisa lebih nyaman” papar Said.  

Melengkapi program Bimtek pengolahan sampah organik menjadi kompos, BLH juga memberikan bantuan berupa tong pengolah sampah organik menjadi kompos kepada kelompok tani, Desa dan PKK di kedua kecamatan tersebut. Pemberian alat ini membuktikan keseriusan BLH agar program konversi sampah menjadi kompos tersebut dapat terealisasi di masyarakat, terutama masyarakat di kedua kecamatan.