Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kejantanan Tak Normal, Istri dan Adik Ipar Dieksploitasi Jadi Budak Seks
Oleh : Romi Chandra
Jumat | 23-11-2018 | 19:16 WIB
az-bajingan.jpg Honda-Batam
Tersangka AZ (jaket hitam) saat diringkus Polisi. (Foto: Romi Chandra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kasus dugaan eksploitasi istri dan adik ipar yang dilakukan AZ--seorang pria pengangguran di Batuaji, Kota Batam--masih bergulir di Polresta Barelang.

Pengakuan AZ kepada penyidik seperti diungkap Kanit PPA Satreskrim Polresta Barelang, Iptu Drefani Diah Yunita, perbuatan tak terpuji itu dilakukan setelah tersangka pulang merantau dari Kalimantan sekitar 2006 silam.

Saat itu, kata Defrani, AZ mengaku mengalami penyakit pada kelamin atau dalam artian tak bisa 'hidup'. Hal ini membuat AZ tak lagi bisa melayani istrinya, N ditambah tak punya penghasilan lantaran menganggur.

Entah seperti apa, tak dijelaskan lebih lanjut, AZ bertemu dengan Bs--pria yang jadi 'penikmat' istri dan adik ipar AZ--dan membantu membiayai hidup keluarga tersangka AZ.

"Sebab, semua biaya yang diperlukan dalam keluarga itu, ditanggung oleh Bs. Bs juga meninggalkan kartu ATM-nya pada AZ," kata Drefani, Jumat (23/11/2018).

Dijelaskan, AZ mulai menyerahkan istrinya, N pada Bs, sejak dia pulang merantau dari Kalimantan pada tahun 2006 silam. Hal itu, disebut akibat N terus meminta agar digauli.

Bahkan saat mereka berhubungan badan, AZ turut menyaksikan. Bukannya cemburu, AZ justru malah keenakan karena uang dengan gampangnya mengalir dari Bs ke keluarganya. Ditambah dia saat ini juga seorang pengangguran.

"Tersangka mengalami kelain sejak pulang merantau sehingga tidak bisa melayani istrinya. Kemudian diserahkan pada Bs. Tetapi dia keasyikan karena uang mengalir terus dari Bs, sehingga tidak perlu repot-repot bekerja," jelas Drefani.

Pengakuan AZ, dari hubungan aneh Bs dengan istrinya itu, justru membuat N hamil dan melahirkan. "Saat ini usia anak itu sudah 6 tahun. Tetapi ini hanya baru pengakuan AZ," tambahnya.

Tidak hanya sampai di sana, demi mendapatkan uang lebih, adik iparnya, Er, juga turut menjadi korban. Er juga diberikan pada Bs.

"Kasus ini masih terus kita dalami. Keberadaan Bs juga tengah kita cari tahu. Kasusnya tetap lanjut," pungkasnya.

Editor: Gokli