Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Terima Anugerah Dwi Praja Nugraha

Nurdin Sebut Guru di Kepri Harus Siap Hadapi Tantangan Zaman
Oleh : Charles Sitompul
Rabu | 21-11-2018 | 18:52 WIB
hut-pgri.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Gubernur Kepri, H Nurdin Basirun menermima anugerah Anugerah Dwi Praja Nugraha pada perayaan HUT PGRI dan HGN tahun 2018 tingkat Provinsi Kepulauan Riau di GOR Badang Perkasa Karimun, Rabu (21/11/2018). (Ist)

BATAMTODAY.COM, Karimun - Gubernur H Nurdin Basirun mengatakan, untuk menjawab perubahan, guru harus selalu meningkatkan potensi. Perubahan dan dinamika yang berjalan sangat cepat, selalu siap dihadapi para guru dari Kelulauan Riau.

"Ribuan terima kasih karena guru di Kepri ternyata siap menghadapi perubahan zaman yang sangat cepat. Mereka siap menjadi pendorong menghadapi revolusi industri 4.0. Inilah langkah nyata guru-guru di Kepri," kata Nurdin, dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2018 tingkat Provinsi Kepulauan Riau di GOR Badang Perkasa Karimun, Rabu (21/11/2018).

Pada peringatan ini, ribuan guru dari seluruh penjuru Provinsi Kepri berkumpul di GOR. Mereka tampak antusias mengikuti kegiatan yang mengedepankan tema 'mewujudkan guru sebagai penggerak perubahan menuju Indonesia cerdas, berkarakter dalam revolusi industri 4.0' ini.

Acara HUT PGRI ke-73 ini dihadiri Wakil Gubernur Kepri, H Isdianto; Bupati Karimun H Aunur Rafiq; Ketua Umum PGRI, Unifah Rosyidi; Ketua PGRI Kepri, H Huzaifah Dadang AG serta jajaran DPRD Provinsi Kepri dan Karimun; Kepala OPD, FKPD maupun tokoh-tokoh pendidikan Kepri.

Nurdin menambahkan, guru adalah makhluk sosial yang turut mendorong terwujudnya pembangunan di Kepri melalui bidang pendidikan. Oleh sebab, itu kompetensi guru harus terus ditingkatkan agar bisa memberikan ilmu yang lebih untuk para siswanya.

"Kita harus menyadari bahwa ekonomi Jepang bisa maju karena selalu meningkatkan mutu pendidikan di sekokah-sekolah. Dan ini penting, palagi Kepri berada di garda terdepan Indonesia. Maka pendidikan di Kepri harus maju, kompetitif dan kaya dengan kreasi serta inovasi agar mampu menjawab persaingan global," kata Nurdin.

Nurdin mengajak para guru untuk bersama-sama meningkatian mutu pendidikan. Juga meningkatkan potensi diri dengan membangun kompetensi guru.

"Semua ingin pendidikan maju dan punya daya saing. Apalagi kita berada di beranda terdepan NKRI. Kalau kita komit sama-sama meningkatkam kompetensi sesuai zaman, kita meraih prestasi," katanya.

Bagi Nurdin, dalam perencanaan pembangunan Pemprov Kepri, pendidikan adalah prioritas. Apalagi didukung oleh DPRD.

DPRD, kata Nurdin selalu mendukung soal meingkatkan kepentingan pendidikan. "Kita terus cari formula terbaik untuk anak-anak semakin baik. Pendidikan penting, pendidikan penting, pendidikan penting," kata Nurdin.

Masih kata Nurdin, tonggak kemajuan bangsa dan negara ada di pendidikan. Kalau guru hebat hebatlah Indonesia ini. Kalau pendidikan hebat hebatlah semuanya.

"Mari kita wujudkan kehebatan itu," kata Nurdin.

Ketua Umum PGRI, Unifah Rosyidi juga mengapresiasi para guru di Kepri. Apalagi tantangan mengajar di daerah perbatasan seperti Kepri sangat berat dan penuh tantangan. Namun pendidikan di Kepri tetap berjalan dengan baik.

Unifah Rosyidi juga mengatakan, dalam acara Seminar Nasional dalam rangka HUT PGRI ke-73 pada 1 Desember 2018 mendatang, Gubernur Nurdin akan menerima Dwi Praja Nugraha, anugerah tertinggi di bidang pendidikan yang akan diserahkan langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo.

Anugerah untuk Gubernur Kepri ini akan diserahkan di Stadion Pekan Sari yang dihadiri 40 ribuan guru dari seluruh Indonesia. Gubernur dinilai mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap pendidikan di Kepri, meski di tengah kondisi geografis Kepri yang menantang.
Untuk ini, Unifah mengucapkan selamat kepada Gubernur Kepri Nurdin Basirun. "Mari kita berjuang bersama dan PGRI adalah mitra strategis Pemerintah Pusat maupun daerah. Kita akan terus komitmen pantang menyerah menyuarakan nasib para guru di Indonesia," kata Unifa.

Berdasarkan Kepres nomor 78 tahun 1994 bahwa telah ditetapkan tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional (HGN). Hal ini sekaligus menyatakan bahwa PGRI merupakan anak kandung RI dan ikut berjuang angkat senjata memerdekakan RI.

"Terima kasih pengabdian teman-teman guru di daerah. Saya tahu perjuangan para guru ini tidak mudah. Dan perlu diingat bahwa peran guru tak tergantikan. Mengabdilah dengan penuh semangat dan ikhlas," pesannya.

Bupati Karimun, H Aunur Rafiq mengatakan, apa pun yang disampaikan oleh Ketua PGRI merupakan perwakilan dari suara guru-guru seluruh Kepri. Nasib para guru memang harus diperjuangkan, terutama nasib para guru honor yang jasanya juga sangat besar terhadap pembangunan pendidikan di Kepri.

"Kita berharap PGRI Pusat bisa memperjuangkan nasib dari para guru honor dan tidak tetap yang ada di Kepri. Nasib mereka harus diperhatikan, terutama masalah kesejahteraannya," kata Aunur Rafiq.

Adapun H Hudzaifah Dadang AG, selaku Ketua PGRI Kepri dalam sambutannya, mengharapkan akan lahir nantinya guru yang inspiratif, mengedepankan kata-kata positif, tidak segan megapresiasi setiap prestasi para siswanya, memiliki sikap welas asih dan terus memiliki rasa ingin tahu untuk meningkatkan pengetahuannya.

"Mari kita bekerja dengan penuh semangat sebagai pendidik. Para guru harus rajin menggauli teknologi dan sumber-sumber ilmu lainnya. Ini penting untuk kemajuan pendidikan," katanya.

Editor: Gokli