Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bantah Gunakan APBD Tanjungpinang

Syahrul Tegaskan Perjalanannya ke Dubai Ditanggung Diz Jerman
Oleh : Charles Sitompul
Kamis | 15-11-2018 | 10:04 WIB
syahrul-ke-dubai.jpg Honda-Batam
Wali Kota Tanjungpinang, H Syahrul. (Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Wali Kota Tanjungpinang, H Syahrul mengaku keberangkatanya ke Dubai bersama kepala Badan Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan, staf serta anaknya tidak menggunakan dana APBD.

Keberangkatan ke luar negeri tersebut, dikatakan Syahrul, untuk memenuhi undangan Diz Jerman, yang dana transportasi, akomodasi dan biaya lainya dibiayai oleh pihak pengundang.

Hal itu dikatakan Syahrul, Rabu (14/11/2018) pada sejumlah wartawan, menjawab pertanyaan sejumlah warga yang menyatakan, "Belum berapa lama jadi Wali Kota, tetapi sudah jalan-jalan bawa anaknya ke luar negeri."

"Tujuannya untuk memenuhi undangan dan di situ kita meninjau pembangunan tentang pengolahan limbah. Kita diundang bersama Kementeriaan PUPR dan Bapenas selain dari Indoensia, juga ada Thailand dan Bangkok," kata Syahrul.

Syahrul juga mengatakan, pihaknya hadir atas nama negara yang diundang.

Terkait dengan keikut sertaan anaknya, Syahrul mengatakan, kalau hal tersebut merupakan hak setiap orang, yang penting tidak menggunakan dana negara. "Soal anak dan istri mau ikut, itu kan hak, yang penting tidak menggunakan dana negara itu saja," tegasnya.

Syahrul menambahkan, dirinya sendiri juga tidak menggunakan dana dari APBD, tetapi yang menggundang yang memberikan fasilitas.

Atas dasar itu, Syahrul juga mengimbau agar semua pihak termasuk media bijak, cermat dalam memaknainya.

Surjadi Sebut dari APBD Hanya Duit Saku

Di tempat terpisah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Kota Tanjungpinang, Surjadi yang dikonfrimasi dengan keberangkatanya serta kabidnya bersama Wali Kota ke Dubai, juga mengaku tidak didanai dari APBD, tetapi murni mengguanakan biaya dar Giz Jerman, yang berkerjasama dengan PBB serta negara-negara berkembang lainya termasuk Indonesia dalam penanganan masalah lingkungan serta penataan perkotaan.

Tanjungpinang, kata Sujadi, merupakan salah satu peserta yang diundang Nexsus dari Indonesia bersama kementeriaan PUPR, Bapenas, serta didorong menjadi pilot project penerapan alih teknologi dalam hal penanganan lingkungan, sampah di daerah pinggiran perkotaan.

"Biaya yang ditangung Diz Jerman itu 3 orang, saya, satu orang Kabid dan Pak Wali Kota," ujar Surjadi.

Sedangkan dari APBD, sebagaimana Rp100 juta yang terdapat dalam DIPA Badan Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Kota Tanjungpinang, sebagai dana perjalanan dinas ke luar negeri dikatakanya hanya uang saku.

"Dari APBD yang di DIPA kami, hanya uang saku aja, yang lain ditanggung oleh Diz Jerman, tiket pesawat, akomodasi hotel dan makan minum sudah disediakan mereka," sebutnya.

Sedangkan mengenai keikut sertaan anak Wali Kota, dikatakan Surjadi, merupakan urusan pribadi dan tidak menggunakan dana APBD atau negara.

Editor: Gokli