Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bupati Karimun Resmikan Sumber Air Bersih di Kecamatan Meral
Oleh : Wandy
Kamis | 08-11-2018 | 12:40 WIB
rafiq-air-bersih1.jpg Honda-Batam
Persemian sumber air bersih di Kelurahan Parit Benut, Kecamatan Meral. (Foto: Wandy)

BATAMTODAY.COM, Karimun - Bupati Karimun Aunur Rafiq resmikan sumber air bersih di Kelurahan Parit Benut, Kecamatan Meral, Kamis (8/11/2018).

"Hari ini sudah kita resmikan sumber air baku yang dapat disalurkan bagi warga RT 01 dan RT 2, RW 2, Kelurahan Parit benut, Kecamanatan meral. Dan Insha allah selanjutnya juga untuk Kelurahan Sei Raya," kata Rafiq.

Rafiq mengatakan, sumber air bersih tersebut berupa sumur dan instalasi penyaluran yang merupakan Program Nasional Pengembangan Infrastuktur Sosial Ekonomi Wilayah (Pisew) tahun anggaran 2018 Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR RI.

"Saya minta kepada kelurahan agar membuat KSM yang mengelolanya. Yang dirembukan oleh warga dengan difasilitasi oleh kelurahan, seperti halnya listrik bagaimana bagusnya, dan saya juga minta Kelurahan untuk memagarnya," paparnya.

Rafiq berharap masyarakat dapat menjaga keberadaan sumber air tersebut. Semoga sumber air tersebut berada di titik yang bagus sehingga dapat memenuhi kebutuhan warga walaupun pada musim kemarau.

"Diamana selama ini warga air selali beli dan juga ada yang pakai air sumur. Maka dengan ini akan dapat mengurangi beban biaya untuk air," katanya.

Program Pisew ditujukan untuk lima Kecamatan, yaitu Meral, Tebing, Kundur, Kundur Utara dan Kundur Barat dengan total anggaran sebesar Rp 6 miliar. Namun untuk pembangunannya tergantung kepada kebutuhan di setiap kecamatan.

"Sebelumnya di Kecamatan Tebing pembangunan drainase. Kita berterimakasih kepada Kemeterian. Program boleh berhenti tapi masih ada program lain yang berkelanjutan untuk masyarakat," harapnya.

Diketahui sumur yang memiliki kedalaman 10 meter itu akan mengalir melalui pipa sepanjang 2.600 meter dan dapat disalurkan bagi 280 Kepala Kelurga. Pembangunan menghabiskan anggaran sebesar Rp 300 juta di atas tanah yang dihibahkan oleh masyarakat setempat.

Editor: Yudha