Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Miris, Hape Milik Pengamen Tuna Netra di Karimun Diembat Maling
Oleh : Wandy
Selasa | 06-11-2018 | 15:28 WIB
pengamen-tuna-netra1.jpg Honda-Batam
Syahril, pengamen tuna netra di Karimun. (Foto: Wandy)

BATAMTODAY.COM, Karimun - Lahir dengan keterbatasan penglihatan bukanlah keinginan Syahril. Meski begitu dirinya enggan meminta belas kasihan dengan mengemis kepada siapapun untuk memperoleh uang.

Bermodalkan handphone android dan piano, pria 36 tahun itu mencari uang dengan mengamen, namun malangnya handphone yang dia miliki hilang dicuri oleh orang tidak dikenal sehingga dirinya mengamen dengan cara manual.

Handphone tersebut hilang pada saat dirinya sedang melaksanakan sholat dzuhur, setelah selesai sholat didapati hp yang ia letakkan disampingnya hilang.

"Selepas saya sholat, waktu saya cek sudah tidak ada hp yang saya letakkan disamping saya," kata dia saat ditemui disamping swalayan, Selasa (6/11/2018).

Menurut dia, handphone yang dimilikinya itu sudah di setting untuk dia gunakan mengamen untuk mencari nafkah. Meski dirinya sudah melaporkan kejadian tersebut ke pihak yang berwajib namun hingga kini belum mendapatkan kabar baik.

"Saya sudah lapor ke polisi tapi belum ada kabar. Ya kalau rejeki saya pasti kembali, tapi kalau tidak saya Ikhlaskan. Inshaa Allah kalau ada rejeki nanti mau saya beli kembali," harapnya.

Syahril merupakan tuna netra dengan piano yang selalu ia gendong untuk mencari nafkah itu kerap ia lakukan ditempat-tempat keramaian seperti di taplau, pasar malam dan di swalayan aslimart, pekerjaan itu ia lakukan dari sejak matahari timbul hingga matahari terbenam, dan terkadang pria tunanetra itu mengamen ditemani sang istri.

"Kalau sehari-hari saya berkeliling tapi paling sering di taplau, dan untuk hasil yanh saya dapat terkadang bisa mencapai Rp100 ribu," katanya.

Mendengar kabar hilangnya handphone pengamen tuna netra itu, masyarakat Karimun berbondong-bondong membantu Syahril, dimana ada yang mempostingnya di akun sosial media Facebook.

Elti Astra Winanda salah seorang warga mengatakan, dirinya bersama teman-teman dan masyarakat Karimun bersama-sama mengumpulkan uang untuk membantu pengamen tersebut sehingga bisa ia gunakan untuk mencari nafkah kembali.

"Kita secara swadaya saja, niat kita hanya ingin membantu bapak tersebut, karena kasihan hp yang dia punya itu untuk mencari nafkah. Maka kita disini mengajak siapa yang mau saja. Dan alhamdulillah dana yang terkumpul sebesar Rp1,8 juta dan secapatnya akan kita serahkan," kata Elti.

Editor: Yudha