Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kisah Pilu Gadis Mungil di Bintan, Anak Yatim yang Kerap Dianiaya Ibu Tirinya
Oleh : Syajarul Rusydy
Jum\'at | 02-11-2018 | 15:40 WIB
ibu-tiri1.jpg Honda-Batam
Juliani (Kanan) Ibu tiri OV dan pembantunya Mey Rahayu ditahan di Mapolres Tanjungpinang. (Foto: Syajarul)

BATAMTODAY.COM, Bintan - OV bocah malang yang masih berumur delapan tahun itu kerap jadi korban kekerasan ibu tirinya. Tubuh mungilnya harus menerima pukulan dan siksaan dari orang-orang terdekatnya.

OV salah satu siswi yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) yang berada di Bintan Timur (Bintim). Ia merupakan sosok gadis mungil, cantik yang tak lagi memiliki kedua orang tuanya. Sejak ayahnya meninggal, akibat lakalantas pada 19 Maret 2018 silam.

Kini, ia diasuh oleh Juliani (26) yang tak lain adalah istri dari almarhum ayahnya. Selain Juliani, ia juga tinggal bersama pamannya Moi Yung alias Abdul Hadi serta seorang pembantu Mey Rahayu (20).

Belakangan diketahui, OV kerap mendapatkan perlakuan kasar. Diduga dilakukan oleh orang terdekatnya, hal itu juga dikuatkan oleh tetangga mereka, dimana kerap terdengar suara tangisan yang keras, serta teriakan kesakitan.

Tetangga disekitar bukan tidak peduli, namun tidak ingin mencampuri urusan rumah tangga orang. "Kami sering dengar, anak itu nangis. Tapi, ya mungkin teguran biasa seorang ibu terhadap anak," kata tetangga.

Siapa sangka, tangisan itu akibat pukulan-pukulan keras yang menyentuh tubuhnya. Sekujur badan bocah kecil itu lebam-lebam, bekas cubitan, pukulan benda tumpul dan ntah apa lagi alat yang sudah digunakan untuk menganiaya bocah malang itu.

Miris memang, diusianya yang masih dini, ia sudah merasakan kesakitan yang luar biasa bahkan kurangnya kasih sayang dari kedua orangtuanya.

Setelah lelah disiksa, ia gak begitu sehat saat bersekolah. Bahkan nyaris pingsan, ketika mengikuti pelajaran, pada Selasa (23/10/2018) kemarin. Guru yang melihat wajah pucat OV langsung menghampiri, dan membawanya ke ruangan Unit Kesehatan Sekolah (UKS).

"Setelah dicek, ternyata badannya lebam-lebam. Seperti bekas pukulan benda tumpul, dan juga bekas cubitan keras," ujar Iin, wali kelasnya.

Suatu hal yang tak wajar telah menimpa siswi kelas 1 itu, apa yang ada dipikiran orang yang sudah tega menganiaya anak kecil yang tidak berdosa itu.

Tak mau tinggal diam, Iin pun melapor kepada Kepala Sekolah. Kemudian pihak sekolah menginformasikan kepada Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak (P2TPA) Bintan dan Yayasan Berlian.

"Setelah kami melihat kondisi anak, akhirnya kami sepakat untuk membawa masalah ini jalur hukum, agar pihak kepolisian menindak lantuti sesuai hukum yang berlaku," kata Ketua Yayan Beresa Lindungi Anak (Berlian), Eka Bambang.

Sejak pihak sekolah dan P2TPA Bintan serta Yayasan Berlian melaporkan hal yang menimpa OV, sejumlah orang terdekat korban langsung dimintai keterangan di ruangan Kanit Reskrim Polsek Bintim. Mulai dari orangtuanya, pembantu serta ibu tiri korban. Bahkan, pembantu korban, diajak ke ruangan khusus, untuk diminta keterangannya.

Akhirnya terungkap, OV merupakan korban penganiayaan yang dilakukan orang terdekatnya dan saat ini sudah ditahan Jajaran Satreskrim Polres Bintan. Pelaku adalah Juliani (26) ibu tiri korban, Hadi (42) paman korban dan pembantunay May Rahayu (20). Ketiganya diduga telah menganiaya gadis berusia 8 tahun hingga memar-memar.

"Pada hari Kamis (25/10/2018) sekira pukul 06.15 WIB, tiga orang tersangka dibawa untuk ditahan di Mapolres," beber Adi saat dihubungi BATAMTODAY.COM, Sabtu (2/11/2018).

Editor: Yudha