Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Antrean di SPBU Karimun Belum Ada Solusi
Oleh : Khoiruddin Nasution/Dodo
Senin | 13-02-2012 | 12:35 WIB
spbu-karimun.gif Honda-Batam

Antrian konsumen BBM yang selalu terjadi di SPBU Karimun. (Foto: Udin/batamtoday).

KARIMUN, batamtoday – Antrian panjang pembeli Bahan Bakar Minyak (BBM) yang selalu terjadi di Stasiun Pengisian Bakar Umum (SPBU) Karimun belum mendapatkan solusi. Hal itu terjadi karena kapal tongkang pengangkut BBM, yang dimiliki PT Ology Karimun Bumi Sukses (OKGS), selaku pengelola SPBU Karimun, hanya berkapasitas 600 metric ton yang hanya cukup untuk menopang kebutuhan selama satu minggu. 

Pernyataan itu disampaikan Direktur Operasional PT OKGS, Yuswar Yahya Sati kepada batamtoday, Senin (13/2/2012) di ruang kerjanya. Menurutnya, Tanjung Balai Karimun tidak memiliki Depo tersendiri. Sehingga pembelian BBM harus ke Tanjung Uban, Bintan.  

“Kapasitas tongkang kita cuma 600 metric tons yang terdiri dari enam tangki. lima tangki diantaranya diisi premium dan satu tangki lagi diisi solar. Itupun hanya terisi paling banyak  400 kiloliter. Tergantung pembelian kita ke Pertamina,” terangnya. 

Lebih jauh Yuswar mengatakan, pembelian BBM ke Pertamina Tanjung Uban, tergantung kemampuan daya beli PT OKGS. Bahkan tangki yang berada di SPBU, rata-rata terisi 42 hingga 45 kiloliter per tangkinya setiap kali pembelian. Dan itu hanya cukup untuk tujuh hari.  

Namun proses pembelian BBM ke Tanjung Uban, sampai kembali lagi ke Karimun, akan lancar dan sesuai jadwal, jika kondisi cuaca bersahabat. Namun kendala di lapangan selalu saja ditemui, mulai dari clearance, kondisi kapal, cuaca dan bahkan menunggu antrian di Tanjung Uban. 

“Kalau tongkang kita sudah sampai ke pelabuhan Tanjung Sebatak, Karimun, proses distribusinya ke tangki SPBU, hanya memakan waktu 2 jam saja,” terangnya 

Kedepan ujar Yuswar, langkah pertama yang dilakukan PT OKGS yakni dengan menambah mini dispenser untuk pengisian BBM roda dua. Namun untuk pergantian tongkang dengan daya angkut yang lebih besar, Yuswar belum dapat memprediksikannya. 

“Kami memohon maaf  kepada masyarakat atas ketidaknyamanan pelayanan yang kami berikan. Namun kami tetap menghimbau agar mematikan mesin, HP dan tidak merokok ketika mengisi BBM. Dan jangan buru-buru, sebab akan berpengaruh terhadap nozle kita,” himbaunya.