Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Keluarga Korban Tenggelam Sangat Terpukul
Oleh : Roni Ginting/Dodo
Sabtu | 11-02-2012 | 13:57 WIB
antonius,-bapak-korban-teng.gif Honda-Batam

Antonius, ayah kandung Pandi yang sangat terpukul dengan kematian anaknya akibat tenggelam. (Foto: Roni/batamtoday).

BATAM, batamtoday - Antonius, orang tua Fandi Mamat (20), korban tenggelam di Dam Duriangkang mengaku terpukul karena ditinggal pergi untuk selamanya anak sulungnya tersebut.

"Saya sangat sedih dan terpukul. Dia masih sangat muda sudah meninggal," kata Antonius kepada batamtoday saat ditemui di kamar jenazah Rumah Sakit Otorita Batam, Sabtu (11/2/2012) siang. 

Pria paruh baya pekerja bangunan di Tiban tersebut mengatakan tidak menyangka anaknya akan meninggal, sebab dia tidak memiliki firasat apapun. 

"Enggak ada firasat sama sekali. Semalam dapat sms dari teman anak saya kalau dia tenggelam. Saya langsung pergi ke sana untuk mencari. Setahu saya dia memang tidak bisa berenang," terangnya. 

Rencana pihak keluarga, Fandi akan dikubumikan di tempat pemakaman umum (TPU) Seitemiang, Batuaji. "Nanti kita kebumikan di Sei Temiang," katanya. 

Sebelumnya, tim SAR Sat Pol Air Polresta Barelang menemukan jazad Fandi pada Sabtu (11/2/2012) sekitar pukul 11.45 WIB. Dengan dibanti warga sekitar berhasil, tim SAR menemukan jazad korban tak jauh dari titik tenggelamnya sampan. Posisi jazad korban sudah mau timbul ke permukaan ketika pencarian dilakukan dan berkat kesigapan akhirnya berhasil dievakuasi. 

"Jazad korban ditemukan tak jauh dari titik tenggelam sampan. Petugas melihat ada benda hitam dan ketika diselam ternyata jazad sudah mau timbul ke permukaan," kata Kanit Gakkum Sat Pol Air Polresta Barelang, Aiptu Suranto, Sabtu (11/2/2012). 

Suranto menambahkan, saat akan timbul ke permukaan air posisi kepada terlebih dulu yang kelihatan dan langsung dibawa ke pinggir untuk proses evakuasi. 

"Tak ada bekas luka dari jazad korban. Kondisinya juga tak mengembung hanya keriput pada kulit," terangnya. 

Selanjutnya jazad korban langsung dinaikan ke atas mobil Identifikasi Polresta Barelang yang sudah menunggu selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Otorita Batam (RSOB) untuk dilakukan visum. 

Fandi tenggelam di Dam Duriangkang pada Jumat (10/2/2012) kemarin, saat sampan yang ditumpanginya bersama temannya, Marcelius (33), menyeberangi Dam Duriangkang tenggelam setelah secara tiba-tiba bocor dan air masuk ke dalam sampan sangat deras. 

Marcelius berhasil selamat karena dapat menyentuh tonggak kayu dan langsung dipakainya berpegangan hingga ke daratan, semantara Fandi tenggelam dan hilang bersama sampannya.