BATAMTODAY.COM, Batam - Pihak kepolisian hingga kini masih menunggu Zulkifli, salah satu terduga pelaku pencurian velg yang mobilnya mengalami kecelakaan di Pelita pulih untuk dimintai keterangan.

Kapolsek Batuampar, AKP Ricky Firmansyah, saat dihubungi mengatakan, kondisi Zulkifli sudah mulai membaik. Namun masih belum bisa dimintai keterangan terkait dugaan pencurian velg yang dilaporkan ke Polsek Batuampar.

"Sekarang masih menunggu pemulihan. Kita masih terus awasi hingga nanti pulih, sehingga bisa dimintai keterangan," ungkap Ricky, Rabu (3/10/2018).

Dijelaskan, saat kecelakaan ditemukan 12 velg yang diduga hasil curian. Selain itu, lima orang rekannya meninggal dunia dihantam velg tersebut.

• Baca: Laka Maut di Pelita, Polisi Pastikan Mobil Bawa Velg Hasil Curian

Zulkifli sendiri, merupakan residigis kasus pencurian. Ia ditahan di Lapas Tanjungpinang dan baru bebas sekitar satu minggu yang lalu. Sama dengan Rajaki Purba, salah satu temannya yang tewas dalam kecelakaan tersebut.

"Kita masih belum bisa memastikan apakah ia memang mencuri atau hanya menerima velg itu setelah dicuri. Yang bersangkutan memang residifis kasus pencurian," pungkasnya.

Sebelumnya, satu unit Mobil Toyota Avanza Avanza Hitam BP 1710 GG mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Yos Sudarso, dekat Underpas Pelita, Sabtu (29/9/2018) dini hari.

Akibatnya, lima orang yang ada di dalam mobil meregang nyawa dan dibawa ke Rumah Sakit Otorita Batam. Sementara satu lainnya kritis dan twngah dirawat di Rumah Sakit Budi Kemuliaan.

Penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian, memastikan 12 velg (sebelumnya ditulis 10, red), yang menghantam para penumpang mobil Toyota Avanza dalam kecelakaan di Pelita adalah hasil curian.

Kapolresta Barelang, Kombes Hengki, dalam rilisnya mengatakan, diduga, para korban kevelakaan merupakan pelaku pencurian dan melaju dalam kecepatan tinggi.

Namun saat melewati Jalan Yos Sudarso di kawasan Pelita, ban kiri depan pecah dan membuat mobil terpental ke kanan. Sehingga, menabrak pohon dan tiang lampu di taman jalan.

Editor: Yudha