Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dolar Tembus Rp15 Ribu, Fadli Minta Pertemuan IMF Dibatalkan
Oleh : Redaksi
Selasa | 02-10-2018 | 18:04 WIB
dolar-rupiah.jpg Honda-Batam
Ilustrasi rupiah rontok. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menunjukkan tidak ada upaya yang dilakukan pemerintah untuk meyakinkan pasar, sekaligus menandakan fundamental ekonomi yang lemah.

 

Fadli pun meminta agar pertemuan tahunan IMF dan World Bank yang akan digelar di Bali dibatalkan. Menurutnya, gelaran itu tidak membawa dampak bagi penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

"Ini juga menunjukan rencana pertemuan IMF dan World Bank yang akan diselenggarakan nanti dalam 10-12 hari ke depan tidak memberi dampak apapun terhadap penguatan rupiah kita," kata Fadli di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa (2/10/2018).
Lihat juga: Dolar AS Tembus Rp15 Ribu

Fadli mengatakan pertemuan tahunan IMF-World Bank yang menghabiskan dana hingga Rp1 triliun tidak membawa dampak ke Indonesia. Apalagi justru pemerintah yang mengeluarkan dana untuk memberikan fasilitas kepada peserta.

Untuk itu, Fadli meminta agar pemerintah membatalkan pertemuan itu dan mengalihkan pendanaannya untuk penanggulangan bencana di Sulawesi Tengah dan Nusa Tenggara Barat.

"Jadi sebaiknya dananya dialihkan saja untuk bantuan korban gempa di NTB dan Sulawesi Tengah. Saya kira jauh lebih bermanfaat. Masih ada waktu kok," katanya.

Partai Demokrat sementara itu menyatakan pemerintah sudah tak punya lagi kemampuan menurunkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

"Saya melihat menjadi wajar ketika dolar naik terus karena pemerintah tidak punya lagi kemampuan untuk menurunkan dolar," kata Kepala Divisi Hukum dan Advokasi DPP Demokrat Ferdinand Hutahaean saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Selasa (2/10).

Ferdinand menyatakan pemerintah Presiden Joko Widodo hanya memiliki sedikit kemampuan untuk menekan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS itu dengan melakukan intervensi. Menurutnya, di luar intervensi, kebijakan pemerintah lain belum ada yang tepat menahan laju dolar AS. "Jadi menurut saya tidak perlu kita heran dolar terus bergerak naik dinamis," ujarnya.

"Ini hanya menunggu ketahanan pemerintah saja masih berapa lama lagi bisa dan mampu bertahan untuk intervensi. Setelah itu, dolar pasti meroket naik," kata Ferdinand menambahkan.

Nilai tukar rupiah pada perdagangan siang ini menembus level psikologis Rp15 ribu perdolar AS. Posisi tersebut melemah 89 poin dibandingkan penutupan kemarin yang berada di level Rp14,910 per dolar AS.

Hingga pukul 11.30 WIB, rupiah diperdagangkan di level Rp15.001 per dolar AS. Dengan posisi tersebut, sepanjang tahun ini, rupiah tercatat telah melemah di atas 10 persen.

Posisi rupiah ini merupakan yang terlemah dalam beberapa tahun terakhir. Pelemahan rupiah terjadi sejalan dengan penguatan dolar AS terhadap hampir semua mata uang lainnya.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Dardani