Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menteri Keuangan Cairkan Rp560 M untuk Gempa Donggala dan Palu
Oleh : Redaksi
Senin | 01-10-2018 | 12:52 WIB
mba-sri1.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan pihaknya Senin (1/10) ini telah mencairkan dana Rp 560 miliar untuk penanganan gempa dan tsunami di Donggala dan Palu.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan pihaknya Senin (1/10) ini telah mencairkan dana Rp 560 miliar untuk penanganan gempa dan tsunami di Donggala dan Palu. Dana tersebut dicairkan sesuai dengan pengajuan Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) akhir pekan lalu.

"Itu saya proses akhir pekan kemarin begitu terjadi bencana. Sabtu (29/9), sesuai permintaan langsung kami setujui dan hari ini, Senin (1/10/2018) cair," katanya di Kantor Kementerian Keuangan, Senin (1/10/2018).

Setelah cair, Ani mengatakan dana tersebut akan langsung digunakan BNPB sesuai dengan prioritas kebutuhan yang telah dipetakan. Prioritas itu, umumnya sesuai dengan tingkat keparahan dampak bencana pada masing-masing titik.

Ani mengatakan setelah dana Rp560 miliar cair, ke depan pihaknya akan terus memantau dan mendukung ketersediaan dana bantuan dari pemerintah pusat untuk penanganan dan pemulihan kawasan terdampak gempa dan tsunami tersebut.

"Kalau (dana) BNPB itu habis, mereka akan menyampaikan ke kami, kami akan support (dukung)," imbuhnya.

Selain untuk Donggala dan Palu, Ani mengatakan pemerintah juga terus menggulirkan dana bantuan bencana alam untuk korban gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang terjadi pada beberapa waktu lalu.

"Kami juga tidak melupakan Lombok, yang sudah mulai tahap rehabilitasi. Jadi dari Menteri PUPR sudah mengidentifikasi fasilitas fasilitas umum yg akan dibangun dan penganggarannya juga kami sudah coba hitung dan support," pungkasnya.

Gempa dan tsunami melanda Donggala dan Palu pada Jumat (28/9/2018) lalu. Berdasarkan data badan Penanggulangan Bencana (BNPB), sampai dengan Minggu (30/9/2018) kemarin bencana tersebut telah mengakibatkan 832 orang meninggal.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha